AYOMEDAN.ID—Renungan harian Katolik Minggu 13 November 2022. Hari Minggu Biasa XXXIII.
Bacaan dari Kitab Nubuat Maleakhi 4:1-2a.
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika 3:7-12.
Bacaan Injil Suci menurut Lukas 21:5-19.
Renungan
Hari berganti hari, tahun berganti tahun, musim berganti musim dan semuanya didahului oleh suatu pratanda. Kerajaan Allah pun terjadi demikian. Dalam tanda-tanda alam dan lewat tanda-tanda alam, kita bisa menyimak bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Banyak hal akan terjadi yang mungkin menggoyahkan iman kita. Namun, di tengah segala gejolak hidup yang kita alami itu, kita hendaknya tidak kehilangan harapan. Kerajaan Allah akan menyatakan kemuliaannya walaupun mungkin setelah kegelapan yang begitu panjang dan pencobaaan yang datang silih berganti.
Sebagaimana pohon ara mengenal musim, hidup iman pun mempunyai musim. Bila kemarau panjang, dingin mencekam, mengalami penderitaan atau siksaan, kita tidak boleh cemas dan kecil hati. Ada atau kebanyakan orang sering berusaha untuk mengumpulkan 'dana abadi' bagi masa depan. Maksud dari kata 'abadi' tersebut kiranya adalah tidak boleh diubah atau dikurangi sedikitpun, syukur bertambah. Rasanya istilah yang benar adalah 'modal' bukan 'abadi', maklum sebesar apapun dana atau uang yang disimpan di bank pada suatu saat dapat hilang atau tidak ada artinya apa-apa, misalnya karena perang atau bencana besar. Segala sesuatu yang ada di bumi ini senantiasa berubah dan pada waktunya musnah. Kita, manusia juga senantiasa berubah, dan jika tidak bersedia berubah atau merubah diri pasti tidak akan mampu mengikuti perkembangan zaman. Yang tidak berubah adalah 'Sabda Tuhan', sebagaimana tertulis di dalam Kitab Suci.
”Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu” (Luk. 21:19). Bertahan dalam sebuah kesesakan dan penderitaan bukanlah hal yang mudah. Kita selalu ingin cepat mendapat penghiburan dan keringanan beban. Sulit sekali bagi kita untuk dapat menerima dan menikmati kesesakan dan penderitaan itu sebagai bagian hidup kita. Kita mengerti baik akan makna penderitaan tapi susah menggenggamnya. Berita Injil memberi harapan penuh. Dalam Kerajaan Allah nan abadi nanti segenap umat Allah akan dilepas dari penderitaan dan dipenuhi sukacita. Cinta Yesus menjadi jaminan dan bukti. Sabda-Nya langgeng, tetap kokoh berlaku sama seperti sejak pertama kali difirmankan. Tuhan Yesus sekarang tidak nampak, namun Sabda-Nya hidup dan bekerja dalam diri kita yang mendamba dan percaya.
Artikel Terkait
Pedagang Pasar di Medan Diminta Gunakan Transaksi Non Tunai
Pemko Medan Sulap Kantor Pos Jadi Ruang Kreatif Anak Muda dan UMKM
PN Jaksel Tunda Rangkaian Sidang Ferdy Sambo Selama Sepekan
Sidang Ferdy Sambo Cs Diundur Sepekan, PN Jaksel Beberkan Penyebabnya
Viral Ibu-ibu Tak Beri Jalan Ambulance, Wajib Tahu 7 Kendaraan yang Harus Diprioritaskan
Bawa Ganja 14 Kg, Anak Punk di Medan Ditangkap Polisi
Hari Terakhir Pendaftaran Guru PPPK 2022, Siapkan Dukumen Ini Agar Lolos jadi ASN
Ini Penyebab TV Digital Tidak Ada Sinyal serta Cara Mengatasinya