ekonomi-bisnis

Gelombang 48 Belum Buka, Warganet Banyak Keluhkan Insentif Skema Normal Kartu Prakerja

Selasa, 3 Januari 2023 | 15:06 WIB
Gelombang 48 Belum Buka, Warganet Banyak Keluhkan Insentif Skema Normal Kartu Prakerja (prakerja.go.id)

AYOMEDAN.ID - Banyak warganet yang mengeluhkan program Kartu Prakerja sebelum Gelombang 48 dibuka.

Gelombang 48 sendiri dipastikan sebagai batch terbaru dalam program tersebut, seiring dengan kepastian bahwa program berlanjut pada 2023 ini.

Namun pada pembukaan Kartu Prakerja Gelombang 48, manfaat program yang diterima oleh peserta memang akan berbeda.

Hal ini yang dikeluhkan pula oleh sejumlah warganet pada akun Instagram @prakerja.go.id. Salah satunya pada unggahan Minggu, 1 Januari 2023.

Baca Juga: Beda dengan Pulau Jawa, Ini Daftar Harga BBM Pertamina di Sumatera yang Turun Hari Ini

Keluhan tersebut terkait insentif yang tidak lagi sama seperti tiga tahun sebelumnya atau ketika program tersebut masih mengadaptasi program semi bantuan sosial (bansos).

"Mending gak usah daftar atau gabung gelombang di 2023 kalian rugi lho kalo ikutan dapatnya cuma 600 ribu mending STOP gabung gelombang dari sekarang," ujar pengguna akun @rujit***.

"Gue gak niat daftar di tahun depan. karna tidak sebanding pelatihan yang 15 jam dan insentif 600x1. yang 6 sampai 9 jam saja habis kuota banyak apa lagi 15 jam," kata akun @rhenal_hrd.

Pengguna akun lainnya berharap agar manajemen mengembalikan lagi skema semi bansos tersebut. Sebab, insentif yang besar yang dibutuhkan masyarakat.

Baca Juga: Suksesi Erick Thohir Luar Agenda Pemilihan, 3 Pejabat dari PSSI dan PT LIB Dinilai Layak Dipecat

"Tolong dong insentif dana dibesarkan. Bukan insentif pelatihannya karena rakyat butuh modal juga dan modal usaha itu gak sedikit. Insentif skema lama itu udah bagus 600x 4 atau lebih besar," kata @wahyuni***.

"Tolong insentif tetap ikut skema lama 600.000 x 4 survey evaluasi 50.000 x 3," ujar @dewimurniatiaruan.

Meski begitu, nilai manfaat skema normal lebih besar ketimbang skema semi bansos, yaitu mencapai Rp4,2 juta.

Namun memang, alokasi dana yang diperbesar adalah pelatihan mencapai Rp3,5 juta atau selisih Rp2,5 juta dengan skema sebelumnya.

Halaman:

Tags

Terkini