AYOMEDAN.ID - Pengamat sepak bola, Akmal Marhali menyebut dugaan terjadinya upaya pemenangan ketua umum PSSI di luar agenda pemilihan.
Adapun orang-orang yang diduga melakukan upaya itu, disebut Akmal, merupakan pejabat di tubuh PSSI sendiri, maupun PT Liga Indonesia Baru (PT LIB).
Akmal menyebut orang-orang itu adalah Sekjen PSSI Yunus Nusi, Komisaris Umum PT LIB Juni Rachman, dan Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus.
Akmal mengatakan orang-orang itu mencoba memenangkan Erick Thohir dengan mengajak voters PSSI dan menyebut sebagai titipan Presiden Jokowi.
"Sungguh perilaku yang tidak beretika dilakukan Sekjen PSSI, Yunus Nusi, Komisaris Utama PT LIB Juni Rachman, dan Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus yang sudah bergerilya untuk memenangkan Erick Thohir yang disebut titipan Presiden Jokowi," katanya lewat Instagram.
Akmal mengatakan bahwa ketiganya layak dipecat lantaran menelikung kepengurusan Mochamad Iriawan yang masih ada.
"Bahkan, bisa dihukum seumur hidup tak boleh aktif di sepakbola nasional karena telah melanggar Statuta PSSI dan Kode Etik PSSI," katanya.
Baca Juga: BPJPH Kemenag Buka 1 Juta Kuota Sertifikasi Halal Gratis 2023, Simak Waktu dan Cara Pendaftarannya
Akmal mengatakan lantaran kelakukan para oportunis di tubuh PSSI tersebut, sepak bola Indonesia semakin teringgal dibanding negara ASEAN lainya.
"Itu bisa dilihat dari tiga periode PSSI terakhir saat dipimpin La Nyalla Mattalitti, Edy Rahmayadi dan Mochamad Iriawan para opurtunis selalu pindah "perahu" dengan menyeburkan nakhodanya ke dalam "samudera" masalah yang mereka buat," katanya.
"La Nyalla tumbang, Edy Rahmayadi dipaksa meletakkan jabatan, dan kini Mochammad Iriawan pun siap mereka tendang dengan bergerilya mencari tempat baru," katanya.
Karena itu, Akmal menilai, kini waktunya PSSI direvolusi dengan memotong satu generasi yang kerap membuat keadaan asosiasi demikian.
Baca Juga: PPPK Tenaga Teknis 2022 Masih Dibuka, Begini Cara Cek Formasi untuk Lulusan SMA hingga Sarjana