AYOMEDAN.ID -- Dunia pendidikan tanah air dikagetkan dengan ditangkapnya Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof Karomani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Karomani diciduk KPK dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 20 Agustus 2022 dini hari.
Tak hanya Karomani, KPK juga menangkap enam orang pejabat kampus Unila yang diduga terlibat dalam kasus yang menjerat sang Rektor.
Baca Juga: Rektor Unila yang Ditangkap KPK Mematok Harga Fantastis untuk Mahasiswa Baru, Segini Nominalnya
Rektor Unila, Prof Karomani dikenal sebagai orang yang paling kencang meneriakkan radikalisme di kampus.
Dilansir Ayomedan.id dari Republika.co.id, dalam laman resmi Unila, Karomani pernah memimpin audiensi Forum Rektor dengan Wapres Ma’ruf Amin di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Senin, 2 Maret 2020.
Selain mendukung program dan menjadi mitra strategis pemerintah di daerah, Forum Rektor yang dipimpinnya bertujuan menguatkan karakter bangsa dan mencegah berkembangnya radikalisme di perguruan tinggi. Menurut Karomani, gambaran radikalisme di perguruan tinggi telah menjadi ancaman disintegrasi bangsa.
Karomani menyebut, perguruan tinggi menjadi sasaran kaum radikal dalam mengadakan perekrutan dan regenerasi radikalisme.
Oleh karena itu, 20 rektor pada forum tersebut sepakat mengadakan langkah strategis dalam pembentengan karakter dan antisipasi penyebaran radikalisme di kampus.
Perguruan tinggi sebagai tempat lahirnya para intelektual harus steril dan terbebas dari terpaparnya paham radikalisme.
Karomani yang menjadi koordinator forum tersebut mengatakan, para rektor berinisiatif mengadakan audiensi sebagai upaya preventif atas munculnya isu paham radikal di berbagai universitas.
"Lulusan universitas akan masuk ke setiap institusi negara dan kita harus memastikan steril agar radikalisme tidak bisa masuk ke kampus," ujarnya, seperti dikutip dari laman resmi Unila di Jakarta, Senin, 22 Agustus 2022.
Sementara itu, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyesalkan, adanya pidana rasuah di lingkungan pendidikan. Dia menyebut, tindakan Karomani, telah mencoreng dunia pendidikan nasional.
"Modus suap penerimaan mahasiswa baru ini tentu mencoreng dan juga mengironikan kita semua karena suap ini terjadi di dunia pendidikan," kata Ghufron di Jakarta, Minggu, 21 Agustus 2022.
Artikel Terkait
Nobar KPK End Game Diteror, Pemerhati Curigai Oknum Negara
Jokowi Disurati 3 Organisasi Internasional Menyoal TWK KPK
Menkes Ajak Anak-anak Rajin Sikat Gigi
Angin Puting Beliung Terjang Serdang Bedagai, 14 Rumah Dikabarkan Rusak
Dugaan Adanya Kebocoran Data Pelanggan, Ini yang Dilakukan PLN
HUT Kemerdekaan RI ke-77, Pertamina Temukan Cadangan Migas Baru
4 Tata Cara Berdoa Lengkap dengan Waktu dan Tempat Terbaik untuk Melakukannya
Bareskrim Ungkap Peran Putri Candrawathi dalam Kasus Pembunuhan Brigadir J
Polisi Amankan Rekaman CCTV dari TKP Penusukan Purnawirawan TNI
Beli BBM Pakai Uang Kertas Baru Ditolak Pihak SPBU, Warga Ini Ungkap Alasannya
Rektor Unila yang Ditangkap KPK Mematok Harga Fantastis untuk Mahasiswa Baru, Segini Nominalnya
Terungkap! Inilah Penyebab Perceraian Sule dengan Nathalie Holscher
Beban APBN Terlalu Berat, Pemerintah Berencana Kurangi Subsidi BBM
Bak Istana, Ini Sederet Tokoh dan Artis Luar Negeri yang Pernah Bertamu di Rumah Raffy Ahmad
Masih Terjadi Hujan di Musim Kemarau, Ini Penjelasan BMKG
Atta Halilintar Terbaring Lemas di Rumah Sakit, Sederet Artis dan Warganet Doakan Semoga Lekas Sembuh
Cacar Monyet Dikabarkan Sudah Masuk Indonesia, Ini Cara Mencegahnya
Jadwal Lengkap BRI Liga 1 2022-2023 Pekan Keenam, Simak Waktu dan Lokasinya
Nathalie Holscher Sempat Mau Lepas Hijab Usai Bercerai dengan Sule, Tapi Urung Dilakukan karena Ini
Shio Senin 22 Agustus 2022, Anjing Ada Ide Menarik Dalam Pikiran Anda
Bobby Nasution Harapkan HAN Picu Kreativitas dan Kecerdasan Anak