nasional

Gangguan Ginjal Akut Kembali Tewaskan Seorang Anak di Tahun 2023, Setelah Konsumsi Obat Demam Praxion

Senin, 6 Februari 2023 | 13:42 WIB
Ilustrasi ginjal - Gangguan Ginjal Akut Kembali Tewaskan Seorang Anak, Setelah Konsumsi Obat Demam Praxion (Unslpash/Robina Weermeijer )

AYOMEDAN.ID -- Kasus gangguan ginjal akut pada anak di Indonesia kembali menyeruak pada awal tahun 2023 ini.

Kasus ini kembali panas setelah saorang anak meninggal dunia diduga karena mengkonsumsi obat deman praxion.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. M Syahril membenarkan kasus gangguan ginjal akut di Indonesia.

Baca Juga: Resep Sambal Terong Teri Medan: Pedas, Nikmat, Cocok Jadi Menu Buka Puasa Ramadhan

Ia mengatakan kasus ini pertama kalinya di tahun 2023. Adapun terdapat 1 pasien lagi yang masih dalam pemantauan.

“Penambahan kasus tercatat pada tahun ini, satu kasus konfirmasi GGAPA dan satu kasus suspek” ujar dr. M Syahril dalam rilis Kemenkes, Senin (6/2/2023).

Pasien terkonfirmasi

Mengutip Suara.com, Anak yang alami gangguan ginjal akut ini, terkonfirmasi setelah membeli obat penurun demam merk Praxion di apotek. Sebelumnya, pada 25 Januari 2023, anak tersebut mengalami demam. Namun, setelah konsumsi obat penurun demam, kondisinya semakin parah hingga alami batuk, pilek, hingga sulit buang air kecil.

Awalnya, keluarga juga menolak ketika dirujuk ke RSCM karena anak mengalami gejala gangguan ginjal akut. Namun, pada 1 Februari, akhirnya orang tua pasien membawanya ke RS Polri dan mendapatkan perawatan.

Baca Juga: Kota Medan Top Soal Kerukunan Antar Umat Beragama, Bobby Nasution: Tidak Jadi Penghambat untuk Bersatu

Setelah itu, pasien anak tersebut dirujuk ke RSCM dan telah diberi obat fomepizole yang sebelumnya dinyatakan ampuh pada kasus-kasus sebelumnya. Namun, pasien tersebut dinyatakan meninggal dunia 3 jam setelah pindah ke RSCM.

Suspek gangguan ginjal akut

Untuk kasus suspek, dr. Syahril mengatakan, kondisi gejala gangguan ginjal akut ini terjadi pada anak usia 7 tahun. Anak ini juga mengalami gejala setelah konsumsi obat sirup yang dibeli. Setelah itu, pada 30 Januari, anak tersebut diberikan obat penurun demam tablet dari Puskesmas.

Sementara pada 2 Februari, anak tersebut dirujuk ke RSUD Kembangan. Sebab gejala masih ada dan diduga gangguan ginjal akut, anak tersebut lalu dibawa ke RSCM dan masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Halaman:

Tags

Terkini