AYOMEDAN.ID -- Masyarakat Solo, Jawa Tengah (Jateng) mengeluhkan kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun 2023 yang meroket hingga tiga kali lipat.
Masyarakat menilai kenaikan tarif PBB 2023 hingga tiga kali lipat sangat memberatkan.
Tak hanya itu, kenaikan tarif PBB 2023 yang mencapai tiga kali lipat dinilai ugal-ugalan.
Baca Juga: Gibran Rakabuming Bertemu Megawati di Semarang: Baca Saja Ekspresi Muka Saya Waktu Digandeng Bu Mega
Warga pun menyampaikan keluhan mereka melalui Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS).
Dari Jumat, 3 Februari 2023 pagi, banyak keluhan terkait kenaikan PBB yang disampaikan warga karena mereka merasa meroketnya tarif Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).
Salah satu warga bernama Stephanus Dwi Cahyo menyampaikan keluhannya melalui ULAS.
Stephanus mengaku merasa terbebani dengan kenaikan tarif PBB 2023. Pasalnya, pada 2022 lalu ia membayar PBB sebesar Rp869 ribu, sekarang ia harus membayar hingga Rp3,6 juta.
Baca Juga: Kaesang Pangarep Mau Terjun ke Politik, Gibran Beri Saran Begini
"Kami terbebani dengan kenaikan PBB ini. Tahun kemarin Rp869ribuan sekarang jadi Rp3,6jutaan, naik kurang lebih 420%. Itu sih bukan naik namanya, tapi ganti harga. Kami sangat terbebani apalagi gaji belum pulih imbas covid. Apalagi ini rumah turun temurun," ungkapnya.
Sementara itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming ketika ditemui usai rapat paripurna di Gedung DPRD Kota Solo mengatakan kenaikan NJOP untuk mengejar target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Solo.
Dimana PAD Kota Solo tahun 2023 dinaikkan dari RP 740 miliar tahun lalu menjadi Rp 820 miliar tahun ini.
"Kejar target (PAD), sini juga pusing targetnya tinggi," katanya, dikutip dari Republika.co.id, Jumat, 3 Februari 2023.
Baca Juga: Siap-siap! Polri Bakal Gelar Razia Kendaraan pada Februari 2023, Tilang Manual Ada Lagi?
Kendati demikian, Gibran mengatakan apabila kenaikan NJOP yang tinggi juga akan diimbangi dengan stimulus yang tinggi.