nasional

Begini Pesan Menyentuh Haedar Nashir Usai Terpilih sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah Periode 2022-2027

Minggu, 20 November 2022 | 17:42 WIB
Ini pesan mendalam Prof Haedar Nashir usai terpilih sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2022-2025, dalam Muktamar 48 Muhammadiyah-Aisyiyah (Instagram.com/@haedarnashirofficial)

 


AYOMEDAN.ID -- Muktamar 48 Muhammadiyah dan Aisyiyah, menetapkan Prof Haedar Nashir sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah, periode 2022-2027.

Selain menetapkan Prof Haedar Nashir jadi Ketua Umum, Mukatamar Muhammadiyah-Aisyiyah juga memilih Prof Abdul Mu'ti sebagai Sekretaris Umum.

Usai ditetapkan sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2022-2027, Prof Haedar Nashir menyampaikan sambutan.

Baca Juga: Selamat, Haedar Nashir Terpilih sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah Periode 2022-2027

Dalam sambutannya, ia menyampaikan pesan mendalam, terkait posisinya di organisasi tersebut.

Haedar mengatakan, sidang berlangsung secara santai dan dari hati ke hati. Haedar menekankan, 13 orang PP ini mengemban amanah secara kolektif kolegial, tersistem sebagaimana karakter kepemimpinan Muhammadiyah.

"Saya selaku ketua umum posisinya hanya sejengkal didepankan, dan seinci ditinggikan," kata Haedar, seperti dikutip dari Republika.co.id, Minggu, 20 November 2022.

Tapi, ia kembali menegaskan, prinsip kepemimpinan merupakan kolektif kolegial dan sistem persyarikatan.

Baca Juga: Jadwal Lengkap dan Link Live Streaming Piala Dunia 2022, Gratis dengan Kualitas HD

Haedar mengingatkan, mereka akan menjalankan amanat dan program-program Muhammadiyah, terutama untuk transformasi yang lebih dinamis.

PP Muhammadiyah, lanjut Haedar, memiliki mandat untuk terus mendiskusikan dengan berbagai pihak mengenai isu-isu strategis keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan universal. Selain itu, hasil muktamar terus dijadikan masukan-masukan penting.

Baik bagi pemerintah, DPR, lembaga negara, TNI, Polri dan komponen bangsa lain. Ia menekankan, kepemimpinan PP Muhammadiyah akan satu mata rantai terstruktur dengan wilayah (PWM), daerah (PDM), cabang (PCM), ranting PRN dan istimewa (PCIM).

"Maka, kepemimpinan ini harus mampu memobilisasi mendinamisasi seluruh gerak kepemimpinan secara nasional," kata Haedar.

Tags

Terkini