nasional

Komnas HAM Ungkapkan Ferdy Sambo Tidak Memberi Perintah Membunuh, Ini Penjelasannya

Sabtu, 17 September 2022 | 10:29 WIB
Ferdy Sambo. (Foto: Gorajuara.com/Tangkapan Layar YouTube POLRI TV RADIO)

Apa yang dilakukan Ferdy Sambo ini muncul lantaran merasa memiliki pengaruh dan kekuasaan dari jabatan yang pernah diembannya, sebagai Kadiv Propam Polri.

Bukan itu saja, Taufan melihat tidak ada kekhawatiran yang terlihat dalam diri Ferdy Sambo jika kasus tersebut akan terbongkar.

"Dengan memiliki kekuasaan (sebagai Kadiv Propam) yang besar itu, FS (Ferdy Sambo) secara psikologis merasa bisa merekayasa kasus pembunuhan Yosua (Brigadir J) dan tidak khawatir terbongkar," kata Taufan, Kamis (15/9/2022).

Baca Juga: Renungan HArian Kristen Sabtu 17 September 2022, Penyeraan Diri Pada Tuhan

Pandangan ahli Psikologi Forensik

Akan tetapi pernyataan Ketua Komnas HAM tersebut dinilai ahli Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel disebut ada ‘pesan’ yang ingin disampaikan.

Reza memiliki penilaian apa yang dikatakan Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik adalah sebuah dugaan jika Ferdy Sambo memiliki masalah kejiwaan.

Baca Juga: Renungan Katolik Sabtu 17 September 2022, Merefleksikan Kebenaran

Hal itu lanjut Reza bisa kontraproduktif dalam situasi yang saat ini terjadi, yakni penuntasan kasus pembunuhan berencana Brigadir J.

 “Pernyataan (ketua) Komnas HAM bisa kontraproduktif,” kata Reza di acara televisi berita pada (15/9/2022).

Dia menjelaskan satu riset, jika psikopati, bukan berakar pada dimensi perilaku atau pun kepribadian,” katanya.

Baca Juga: Penjual Es Asal Madiun Diduga Bantu Bjorka Bikin Channel Telegram, Netizen: Hacker Nggak bisa Buat Sendiri?

 Namun kata dia, ada yang berbeda dalam otak orang tersebut dengan pada umumnya.

“Tapi pada adanya bagian otak (psikopat) yang memang berbeda dari orang-orang non psikopat.

Jelas Reza, bagian otak tersebut tanpa direkayasa, tidak akan bereaksi saat diperlihatkan gambar atau tayangan kejam.

Halaman:

Tags

Terkini