AYOMEDAN.ID—Ahmad Sahroni menyinggung institusi Polri sekaligus kinerjanya dalam melayani masyarakat. Wakil Komisi III DPR RI itu menyinggung karier anggota kepolisian yang terhambat hanya karena tidak punya bekcing kuat.
Menurutnya, kinerja polri harus professional seperti tagaline yang digembar-gemborkan selama ini. Zaman sudah berubah, seharusnya tidak ada lagi urusan becking membecking dalam masalah karier di internal Polri.
Ahmad Sahroni menuturkan, karier moncer karena becking kuat akan berdampak pada kinerja anggota polisi itu sendiri. Berbeda dengan polisi yang kariernya mulus karena prestasi, sudah barang tentu kinerjanya tidak usah dipertanyakan lagi.
Baca Juga: Iwan Bule jadi Sasaran Empuk Bjorka, Singgung soal Kedekatan dengan Bos Judi
Melansir dari www.pikiran-rakyat.com Wakil Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyatakan dukungannya kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang sebelumnya menegaskan komitmennya mencopot anggota Polri yang terbukti melanggar peraturan.
"Ini adalah komitmen yang sangat baik, karena ketegasan ini akan mewujudkan polisi yang berintegritas di lapangan," kata Sahroni.
Menurut Sahroni, semua anggota Polri harus menjadikan komitmen yang disampaikan oleh Kapolri sebagai pedoman untuk terus melayani masyarakat seadil-adilnya tanpa pandang bulu.
Politisi Partai Nasdem itu meminta agar kepolisian bisa bertindak profesional juga kepada jajarannya sendiri, tidak hanya masyarakat.
Saat ini, kata Sahroni, sudah bukan lagi zamannya polisi hebat karena adanya backing.
"Komitmen profesionalisme ini juga harus berlaku ke dalam, di mana sudah bukan zamannya polisi hebat karena adanya backing," ujar Sahroni.
Baca Juga: Bjorka Bangkit Lagi dengan Akun Twitter Baru, Colek Ketua PSSI hingga Abu Janda
Sahroni sangat menyayangkan jika ada seorang polisi yang sudah bekerja dengan baik tapi kariernya terhambat akibat anggota kepolisian lainnya yang memiliki backing.
"Saat ini yang dilihat adalah profesionalisme dalam bekerja. Karena banyak polisi yang bagus dan hebat, tapi terhambat kariernya karena tidak punya backing," tuturnya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari PMJ News pada 13 September 2022.