AYOMEDAN.ID -- Aksi hacker Bjorka yang mengklaim berhasil meretas sejumlah data milik pemerintah. Tak hanya itu ia juga menyebarkan data tersebut ke publik.
Terkait aksi peretasan yang dilakukan Bjorka dan menyebarkannya ke publik, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate memberikan tanggapan.
Menurut Menkominfo Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate, data yang dimiliki oleh hacker Bjorka adalah data umum.
Baca Juga: Akun Twitter Bjorka kembali Disuspend, Sang Hacker Bilang Begini
Johnny mengatakan, setelah ditelaah sementara data yang beredar merupakan data-data yang bersifat umum serta bukan data ter-update.
"Bukan data-data spesifik dan bukan data-data ter-update," kata Menkominfo Johnny G Plate di lingkungan istana kepresidenan Jakarta, Senin, seperti dikutip Ayomedan.id dari Republika.co.id, Selasa, 13 September 2022.
Johnny G Plate mengaku, baru melakukan rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian.
"Tim lintas kementerian lembaga dan BSSN, Kominfo, Polri dan BIN berkoordinasi untuk menelaah secara dalam," ungkap Johnny.
Johnny juga menyebut, akan dibentuk tim khusus yaitu "emergency response team" untuk menjaga tata kelola data yang baik di Indonesia.
"Juga untuk menjaga kepercayaan publik. Jadi akan ada 'emergency response team', (anggotanya) dari BSSN, Kominfo, Polri, dan BIN untuk melakukan asesmen-asesmen berikutnya," tambah Johnny.
Johnny juga mengaku, ada keterbatasan pemerintah dalam melakukan komunikasi publik.
Baca Juga: Bjorka Bocorkan Biodata dan Singgung Anies Baswedan Terkait Hal Ini Di Telegram
"Saya mengajak rekan-rekan media, ini data sangat strategis dan data juga bisa terkait dengan 'sovereignity', kedaulatan kita, termasuk sangat geopolitis," ujarnya.
"Mohon media jangan sampai memberitakan yang memberikan dampak kebingungan kepada masyarakat karena ini banyak hal-hal teknis yang kadang salah kutip yang mengakibatkan satu dengan lainnya warga bangsa kita saling 'mem-bully'. Jangan sampai," ungkap Johnny.