Pro Kontra Timnas Israel di Piala Dunia U20, Pengamat Ingatkan Perlakuan Indonesia Terhadap Taiwan

AYOMEDAN.ID - Indonesia terancam batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2023 setelah munculnya pro kontra terhadap kepesertaan Timnas Israel U20.

Timnas Israel sendiri menjadi salah satu dari 24 peserta Piala Dunia U20 yang lolos dalam fase kualifikasi.

Tadinya, pada 31 Maret 2023 akan dilakukan drawing Piala Dunia U20. Namun agenda tersebut dibatalkan oleh FIFA sampai waktu yang tidak ditentukan.

Federasi sepak bola dunia tersebut meminta Indonesia memberikan jaminan kepada semua peserta tanpa terkecuali.

Hal tersebut mendapat sorotan dari pengamat sepak bola sekaligus Koordinator Save Our Soccer Akmal Marhali.

Baca Juga: Piala Dunia U20 di Indonesia Terancam Batal, Politikus Punya Kepentingan Politik Diminta Edukasi

Akmal mengatakan para politisi agar bisa membedakan ranah olahraga dengan urusan politik antar negara.

"Saya berharap para politisi jangan menggunakan Piala Dunia U20 sebagai panggung pemanasan mesin politik menuju 2024, tapi memberikan solusi terhadap pro kontra yang terjadi di masyarakat," kata dia lewat Instagram @akmalmarhali20, Sabtu, 25 Maret 2023.

"Berikanlah edukasi yang baik kepada publik bahwa sepakbola tidak bisa dicampuradukkan dengan politik," ujar dia.

Dia mengatakan, tidak memiliki hubungan diplomatik tidak berarti hubungan dagang, sosial, budaya dan olahraga tidak bisa dilakukan.

Indonesia sendidi, sebut Akmal, tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan. Namun negara itu menjadi salah satu negara investor terbesar di tanah air.

Baca Juga: Jadwal Indonesia vs Burundi Leg 2 FIFA Matchday, Timnas Indonesia Target Ranking Lebih Tinggi

"Bahkan banyak tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Taiwan. Tidak memiliki hubungan diplomatik tidak berarti warga dari negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik tidak dapat saling berkunjung," kata dia.

"Warga Indonesia misalnya kerap berkunjung ke Israel untuk berziarah di Masjidil Aqsa. Demikian juga warga Israel berkunjung ke Indonesia untuk menjalin bisnis," katanya.