Naskah Khutbah Jumat Terbaru Edisi Rajab dari NU Online Bertema Spirit Merawat Jagat Menjaga Peradaban

photo author
- Jumat, 10 Februari 2023 | 10:05 WIB
Naskah Khutbah Jumat Terbaru Edisi Rajab dari NU Online Bertema Spirit Merawat Jagat Menjaga Peradaban (Pixabay/sofiane dougheche)
Naskah Khutbah Jumat Terbaru Edisi Rajab dari NU Online Bertema Spirit Merawat Jagat Menjaga Peradaban (Pixabay/sofiane dougheche)

Artinya: “Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, niscaya Kami akan membukakan untuk mereka berbagai keberkahan dari langit dan bumi. Akan tetapi, mereka mendustakan (para rasul dan ayat-ayat Kami). Maka, Kami menyiksa mereka disebabkan oleh apa yang selalu mereka kerjakan.”

Dari ayat ini kita bisa memahami ketakwaan bisa membuahkan keberkahan. Dengan ketakwaan yang kuat, seseorang akan mampu menjauhkan diri dari segala yang dilarang oleh Allah seperti kemusyrikan dan berbuat kerusakan di bumi. Dengan hal ini maka niscaya Allah akan melimpahkan kebaikan yang banyak, baik dari langit seperti hujan yang menyirami dan menyuburkan bumi, sehingga tumbuhlah tanam-tanaman dan berkembang-biaklah hewan ternak yang kesemuanya sangat diperlukan bagi manusia.

Baca Juga: Posisi Erick Thohir di Harlah NU, Tingkatkan Eelektabilitas Sebagai Cawapres di Pemilu 2024, Begini Alasannya

Selain kebaikan dari langit, keberkahan dan kebaikan pun akan muncul dari bumi di antaranya adalah banyaknya kesempatan manusia untuk memperoleh ilmu pengetahuan, serta kemampuan memahami Ayatullah (tanda-tanda kekuasaan Allah) dan Sunnatullah (ketentuan Allah) yang berlaku di alam ini. Hal ini akan menjadi sumber kemaslahatan untuk membina kehidupan yang baik, serta menghindarkan malapetaka sebab tidak mensyukuri nikmat dan karunia-Nya.

Ayat ketakwaan ini mengingatkan kepada kita semua untuk senantiasa merawat jagat ini baik secara jasmani maupun ruhani. Secara jasmani kita harus menjaga alam agar senantiasa mampu menjadi tempat tinggal yang nyaman dan sehat jauh dari musibah seperti banjir, tanah longsor, dan pemanasan global. Sementara secara rohani kita harus menjaga suasana kehidupan di dunia ini jauh dari permusuhan, konflik, dan peperangan yang membawa kepada kesengsaraan dan keterpurukan.

Terlebih, Maasyiral Muslimin Rahimakumullah,

Saat ini kita berada di bulan Rajab yang merupakan satu dari bulan-bulan yang mulia. Pada bulan mulia ini Allah swt telah mengingatkan agar umat Islam tidak berbuat kerusakan di antaranya dalam bentuk peperangan. Allah SWT berfirman dalam surat At-Taubah ayat 36:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ

Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu)”.

Dalam Tafsir Ath-Thabari disebutkan bahwa bulan-bulan mulia yang di dalamnya tidak boleh dilakukan peperangan adalah Dzul Qa'dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab. Pada bulan ini dilarang berperang dan menganiaya atau berkelahi. Jika terjadi perselisihan di antara manusia, maka ditangguhkan hingga bulan-bulan tersebut telah lewat.

Baca Juga: Resep Kestangel Keju Jadi Isian Toples Lebaran: Gurih, Lembut, Cocok Jadi Ide Jualan

Seorang ulama bernama Syekh Abu Abdillah Muhammad bin Sa’id Ruslan dalam kitabnya asy-Syahru Rajab, menyebutkan bahwa Rajab juga memiliki nama lain yakni bulan Asham yang berarti tuli. Hal ini karena pada bulan Rajab tidak terdengar suara senjata untuk berperang. Semua orang Arab pada masa itu menyimpan peralatan perang, dan kembali berdamai dengan musuh-musuh mereka.

Belajar dari sejarah sekaligus menjalankan perintah Allah, kita harus sadar bahwa bulan Rajab memiliki spirit perdamaian yang sangat tinggi sejak zaman dahulu. Dalam konteks dan masa yang lebih luas, maka bulan Rajab merupakan momentum mewujudkan perdamaian sepanjang masa di muka bumi ini.

Bagaimanapun, Maasyiral Muslimin rahimakumullah, Perdamaian menjadi modal utama yang sangat penting dalam menjalankan fungsi dan misi manusia di dunia yakni beribadah kepada Allah. Akan sangat sulit sekali beribadah jika perdamaian sudah tidak ada lagi di sekitar kita. Akan sangat sulit sekali kita bisa beribadah jika konflik terus berkecamuk, peperangan terus berkobar, dan perdamaian menjadi barang yang mahal. Kita harus kembali kepada spirit bulan Rajab yang senantiasa mengingatkan kepada kita untuk senantiasa merawat jagat ini dan membangun peradaban yang penuh dengan perdamaian. Kita harus menjadi agen yang mampu menjaga diri agar tidak menjadi perusak dan merugikan orang lain. Rasulullah bersabda:

الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Efrilia Aminati

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Rekomendasi Jaket Motor Untuk Sehari Hari

Kamis, 18 Mei 2023 | 11:55 WIB

Terpopuler

X