Pidato Singkat Maulid Nabi, Cocok sebagai Kata Sambutan Ketua Panitia atau Aparatur Pemerintah

photo author
- Rabu, 5 Oktober 2022 | 16:22 WIB
Naskah pidato singkat Maulid Nabi, dapat digunakan sebagai kata sambutan maupun lomba pidato (Pixabay/ Rudy and Peter Skitterians)
Naskah pidato singkat Maulid Nabi, dapat digunakan sebagai kata sambutan maupun lomba pidato (Pixabay/ Rudy and Peter Skitterians)

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan kita nikmat kesehatan dan nikmat kesempatan sehingga hari ini, 12 Rabiul Awal kita bisa berkumpul di ruangan yang penuh berkah dalam rangka melaksanakan kegiatan Maulid Nabi.

Shalawat berbingkai salam kita sampaikan kepada Baginda Nabiyullah Muhammad SAW. Muhammad akhirul anbiya, Muhammad al Mustofa. Rasul terbaik penutup para Nabi. Semoga dengan seringnya bershalawat kita akan mendapat syafaat beliau di Yaumul Akhir nanti.

Bapak, Ibu, serta hadirin yang dirahmati oleh Allah;

Hari ini adalah hari bahagia. Di hari yang sama tepatnya pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah yang bertepatan 20 April 571 Masehi telah lahir seorang tauladan berbudi pekerti agung.

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Singkat Tema Maulid Nabi, Sangat Menyentuh dan Penuh Pesan Moral

Dialah Muhammad, dialah Nabi Muhammad SAW. Tiada henti kita lantunkan shalawat atas beliau, karena bahkan Allah dan malaikat-Nya saja selalu bershalawat untuk Rasulullah.

Tidak hanya sekadar berbahagia, ada beragam peristiwa besar yang mengiringi kelahiran Nabi. Sebut saja seperti hancurnya Pasukan Gajah, keluarnya cahaya yang menyinari istana-istana Syam pada saat kelahiran Rasulullah, runtuhnya 14 balkon istana Kisra, padamnya api Majusi, hingga runtuhnya gereja di Buhairah.

Sungguh! Di sanalah awal titik balik Islam untuk kembali memunculkan kilaunya.

Hadirin yang berbahagia;

Di era milenial seperti hari ini, apakah cukup bagi kita hanya sekadar bershalawat dan mengenal Nabi terbaik saja?

Tentu saja tidak. Sombong sekali rasanya jika kita mengaku sudah cinta kepada Nabi, sudah sayang kepada Rasul, namun tidak berusaha untuk meneladan perjuangan, akhlak, serta kepribadian ala Rasulullah.

Padahal Allah sudah berfirman dalam Surah Al-Qalam ayat 4: “Wa innaka la’ala khuluqin Azhim” yang artinya; Dan sesungguhnya dia memiliki budi pekerti yang luhur/agung. Sungguh! Rasulullah adalah contoh alias teladan yang sangat baik untuk kita ikuti.

Maka dari itulah, pada momentum yang berbahagia ini, marilah kita jadikan Maulid Nabi bukan sekadar peringatan, bukan sekadar perayaan, melainkan kesempatan untuk menumbuhkan kecintaan terhadap Rasulullah.

Hadirin yang berbahagia;

Setidaknya ada beberapa langkah dan upaya dalam menumbuhkembangkan kecintaan terhadap Rasulullah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Arman

Sumber: Guru Penyemangat

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Rekomendasi Jaket Motor Untuk Sehari Hari

Kamis, 18 Mei 2023 | 11:55 WIB

Terpopuler

X