Contoh Ceramah Bulan Safar dengan Judul Jangan Percaya Bulan Safar akan Terjadi Kesialan

photo author
- Kamis, 1 September 2022 | 22:08 WIB
Illustrasi - contoh ceramah bulan Safar (Alena Darmel via pexels.com)
Illustrasi - contoh ceramah bulan Safar (Alena Darmel via pexels.com)

Materi ceramah kali ini akan memabahas soal adanya anggapan Safar sebagai bulan sial.

Ma'asyirol muslimin wal muslimat rahimakumullah

Baca Juga: 5 Amalan di Bulan Safar yang Bisa Datangkan Keberkahan dan Menjauhkan Kesialan

Memasuki bulan Safar dalam tahun hijriyah ini, masih banyak yang beranggapan akan terjadi kesialan. Mereka saling memperingatkan untuk berhati-hati dan ada pula yang menjadi cemas karenanya.

Kepercayaan terhadap adanya hari sial sudah terjadi sejak masa jahiliyah. Hari-hari tertentu dianggap sebagai hari yang membawa petaka atau kesialan. Keyakinan ini juga tetap ada setelah Islam datang, bahkan hingga kini.

Dalam interaksi sosial, tak jarang kita mendengar bahwa kesialan-kesialan itu nyata dalam arti betul-betul terjadi sesuai tanda-tanda yang ada sehingga pelakunya menyarankan untuk menghindari kesialan tersebut.

Ma'asyirol muslimin wal muslimat rahimakumullah

Meski begitu, banyak pula yang tidak mempercayai atau tidak terpengaruh dengan hari sial atau aneka pertanda sial itu. Mereka menganggap bahwa kesialan yang sudah dapat diprediksi itu, hanyalah mitos belaka.

Dari aspek aqidah, meyakini adanya hari sial cukup bermasalah sebab kesialan atau keberuntungan itu hanya bisa diberikan oleh Allah semata berdasarkan sifat irâdah atau sifat Maha Berkehendak Bebas.

Ketentuan beruntung atau sialnya seseorang sudah ditulis di Lauh Mahfudz sejak alam belum tercipta. Sama sekali tak ada hubungannya dengan hari atau momen tertentu.

Syekh as-Suhaili, sebagaimana dinukil dalam Kasyf al-Khafâ’ menjelaskan:

وقال المناوي نقلًا عن السهيلي: نحوسته على من تشاءم وتطير، بأن كانت عادته التطير وترك الاقتداء بالنبي -صلى الله عليه وسلم- في تركه، وهذه صفة من قل توكله، فذلك الذي تضر نحوسته في تصرفه فيه ثم قال المناوي: والحاصل أن توقي يوم الأربعاء على وجه الطيرة وظن اعتقاد المنجمين حرام شديد التحريم؛ إذ الأيام كلها لله تعالى لا تضر ولا تنفع بذاتها وبدون ذلك لا ضير ولا محذور، ومن تطير حاقت به نحوسته، ومن أيقن بأنه لا يضر ولا ينفع
إلا الله لم يؤثر فيه شيء من ذلك

Artinya: "Imam al-Munawi berkata, dengan menukil dari as-Suhaili: Kenahasan/kesialannya hanya bagi orang yang meyakini bahwa hal itu membawa sial (tasya’um) dan bagi orang yang meyakini tanda-tanda kesialan (tathayyur) berupa kebiasaannya untuk meyakini adanya kesialan melalui tanda-tanda dan meninggalkan ikut Nabi yang meninggalkan keyakinan seperti itu. Ini adalah sifat orang yang sedikit tawakalnya, maka orang itulah yang tertimpa kesialannya ketika melakukan sesuatu di hari itu."

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Singkat Terbaru Tentang Bulan Safar, Bisa Jadi Referensi Khatib Sholat Jumat

Ma'asyirol muslimin wal muslimat rahimakumullah

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Arman

Sumber: NU Online Lampung

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Rekomendasi Jaket Motor Untuk Sehari Hari

Kamis, 18 Mei 2023 | 11:55 WIB

Terpopuler

X