Edy Rahmayadi Tinjau Penggilingan Padi Secara Modern di Serdangbedagai

photo author
- Kamis, 1 September 2022 | 19:35 WIB
Ilustrasi padi. (Pixabay/dantunghiau)
Ilustrasi padi. (Pixabay/dantunghiau)

AYOMEDAN.ID--Modernisasi sistem penggilingan padi menggunakan mesin canggih menjadi satu jawaban untuk mempercepat produksi pertanian dan menyejahterakan petani. Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) akan mendorong perluasan cakupan di berbagai daerah.

Hal itu disampaikan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat meninjau kilang padi di Dusun I, Desa Kotagaluh, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai).

Baca Juga: Produksi Cabai Merah dan Bawang Merah di Sumut Surplus

Diketahui kilang padi yang dikelola Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Dhirga Surya tersebut merupakan bagian dari program pembinaan petani padi bermartabat, dalam rangka pengadaan beras untuk Sumut Bermartabat.

Kilang padi yang menerapkan Sistem Resi Gudang (SRG) tersebut dilengkapi fasilitas Rice Milling Unit (RMU) dengan kapasitas input Gabah Kering Giling (GKG) 5 - 7 ton/jam dan output beras 3 ton/jam. Juga ada driyer berkapasitas 30 ton Gabah Kering Panen (GKP) dan  Silo 2 x 30 ton GKG. Sehingga ditargetkan dapat menyerap 1.000 ton GKP/bulan.

Baca Juga: Jadwal Lengkap BRI Liga 1 2022-2023 Pekan Kedelapan, Simak Tempat dan Waktu Pertandingannya

Pada kunjungan tersebut, Gubernur melihat bagaimana proses produksi mulai dari pengering gabah, pengupasan kulit padi hingga pengemasan yang menggunakan mesin modern.  Ia juga diberi penjelasan tentang bagaimana alat tersebut mempersingkat waktu, sehingga tidak memerlukan waktu penjemuran padi hingga kering.

“Di negara lain itu orang sudah seperti ini, tidak menjemur, bikin lahan semen, dijemur, keringkan lewat matahari. Berapa lama waktu prosesnya. Inilah yang akan dikelola,” ujar Gubernur usai meninjau proses produksi.

Baca Juga: Disdukcapil Medan Jemput Bola Rekam E-KTP 121 Warga Binaan di Rutan

Namun, kata Gubernur, proses produksi tersebut masih skala kecil jika dibandingkan dengan jumlah produksi padi dari petani di Kabupaten Sergai dengan luas areal persawahan sekitar 31 ribu hektare.

Tetapi mesin tersebut memiliki keunggulan dengan hanya memerlukan waktu satu jam sejak gabah mulai diproses sampai menjadi beras dan dikemas dalam karung.

“Jadi tadi saya katakan, kalau memang benar ini bisa menyejahterakan rakyat, kenapa tidak. Memang kehadiran kami, DPRD, Bupati, ini kan untuk itu. Makanya saya datang ke sini. Karena banyak yang sudah ngomong (bicara) sana sini, tetapi saya lihat ini ada wujudnya yang bisa kita perbuat,” sebutnya.

Baca Juga: Pria Asal Medan Mengaku Hampir Pingsan Empat Hari Tak Makan usai Ditipu Teman yang Janjikan Pekerjaan

Sebagai tindak lanjut, kata Gubernur, pihaknya akan menyiapkan kebijakan dan fasilitas agar pengelolaan proses produksi beras bisa dilakukan secara profesional. Karena menurutnya, langkah tersebut menggunakan uang rakyat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Frans C Mokalu

Sumber: sumutprov.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Menko Polkam dan PWI Sepakat Jalin Kerja Sama Literasi

Sabtu, 22 November 2025 | 11:01 WIB

Jaksa Agung Ajak Sinergi PWI Pusat

Kamis, 13 November 2025 | 17:36 WIB

PWI Sampaikan Maaf Usai Website Diretas

Rabu, 15 Oktober 2025 | 18:57 WIB

PWI Pusat Cabut Pembekuan PWI Jawa Barat

Jumat, 8 Agustus 2025 | 10:53 WIB

PWI Jabar Tegaskan Tetap Solid Dukung KLB

Sabtu, 12 April 2025 | 22:19 WIB

Terpopuler

X