Mengapa Kalender Hijriah Diawali Bulan Muharram Bukan Rabiul Awwal? Ini Penjelasannya

Melansir dari NU Online Lampung yang mengutip buku Membaca Sirah Nabi Muhammad SAW dalam Sorotan Al-Qur’an dan Hadis-hadis Shahih (M Quraish Shihab, 2018), dijelaskan alasan pemilihan Muharram sebagai bulan pertama Hijriah.

Beberapa ahli menilai bahwa permulaan hijrah justru terjadi pada bulan Muharram. Hal ini didasarkan pada Baiat Aqabah kedua yang terjadi pada bulan Dzulhijjah.

Ketika baiat tersebut, hijrahnya Nabi Muhammad ke Madinah telah disepakati. Bahkan, sebagian sahabat telah berangkat ke Madinah mendahului Nabi Muhammad.

Oleh karena itu hijrah dihitung setelah ada kebulatan tekad dan kesepakatan untuk melakukannya, bukan pada pelaksanaannya.

Selain alasan tersebut, Muhammad Husain Haekal dalam bukunya Umar bin Khattab (2015), menyebutkan kemungkinan pemilihan Muharram sebagai bulan pertama Hijriah.

Baca Juga: 8 Ide Kegiatan untuk Memeriahkan Tahun Baru Islam dari Pawai Muharram hingga Perlombaan

Menurutnya kemungkinan ada “misi khusus” dibalik Umar bin Khattab membuat kalender baru tersebut, yakni persatuan Arab di bawah naungan Islam.

Misi Umar tersebut semakin kokoh manakala pasukan umat Islam berhasil membebaskan beberapa wilayah di luar semenanjung Arab, yaitu menaklukkan beberapa daerah seperti Kisra, Kaisar, Madain, dan Yerusalem—hingga mendirikan Masjidil Aqsa di samping Gereja Anastasis.

Itulah beberapa alasan pemilihan Muharram sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriah. Semoga menambah khazanah keilmuan kita.