Baca Juga: Profil dan Kekayaan Erick Thohir, Calon Ketua Umum PSSI Pengganti Iwan Bule
Pada kesempatan ini, saya akan membawakan tausyiah dengan tema “Kemudahan di balik Kesulitan” yang sangat erat kaitannya dengan Isra Miraj.
Rasulullah SAW melakukan Isra Miraj saat beliau kehilangan pamannya yang tercinta, Abu Thalib, dan istrinya, Khadijah RA. Di tahun kesedihan tersebut, Rasulullah SAW juga mendapatkan ujian saat berdakwah ke Taif. Alih-alih diterima pesannya, Rasulullah SAW justru ditolak dan dilempari dengan batu.
Akhlak mulia Rasulullah SAW patut dicontoh. Beliau tidak menghukum orang-orang yang telah menyakitinya, tetapi justru mendoakan orang Taif beserta anak cucunya.
Perjalanan Isra Miraj yang ditempuh Rasulullah SAW dalam semalam merupakan bukti kekuasaan Allah SWT. Dalam perjalanan tersebut, Rasullulah SAW dipersiapkan untuk menghadapi fase kenabian berikutnya. Beliau pun sampai kembali di bumi dengan lebih tenang.
Baca Juga: Dapat Bantuan Total Rp4,2 Juta, Begini Cara Daftar Kartu Prakerja 2023 Bagi Penerima Bansos
Ada pelajaran penting lainnya yang dapat dipetik dari perjalanan Isra Miraj. Rasulullah SAW tidak hanya diajak berjalan-jalan dari satu tempat ke tempat lainnya. Beliau membawa hadiah berupa kewajiban menunaikan sholat lima waktu.
Mulanya, Allah SWT memerintahkan umatnya untuk mendirikan sholat 50 waktu. Dengan kegigihan Nabi Muhammad SAW untuk bernegosiasi dan meminta keringanan pada Allah SWT, kewajiban sholat dikurangi menjadi 5 waktu dalam sehari semalam.
Hal ini menunjukka bahwa kita tidak boleh menyerah dalam menghadapi segala kesulitan. Kita tidak boleh putus ada saat diterpa ujian, justru harus terus berupaya agar bisa keluar dari kesulitan tersebut.
Sebagai umat Rasulullah SAW sudah selayaknya kita meneladani apa yang beliau lakukan, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Daftar Bakal Calon Ketua Umum hingga Exco PSSI: Erick Thohir, Bambang Pamungkas, hingga Raffi Ahmad
Semoga dengan meneladani kisah Isra Miraj Nabi Muhammad SAW di atas, kita bisa meningkatkan kualitas iman dan semakin meluruskan niat ibadah hanya untuk Allah SWT.
Demikian tausyiah Isra Miraj yang bisa saya sampaikan. Akhir kata, saya memohon maaf apabila ada kesalahan dalam penyampaian pidato ini.
Ushiikum wanafsii wa-iyyaaya bitaqwallooh.
وَبِاللهِ التَّوْفِيْقُ والهِدَايَةُ وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ