Baca Juga: Tips Menerima Kenyataan yang Tak Selalu Sesuai Harapan
Mengawali khutbah Jumat di siang hari yang penuh berkah ini, khatib mengajak jamaah sekalian, serta diri khatib pribadi, untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah, takwa dalam arti melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Dengan rasa takwa yang kita pelihara wujudnya dalam diri dan perilaku kita, niscaya Allah berikan kita kemudahan dan jalan keluar di setiap permasalahan hidup yang menimpa, dan Allah datangkan rezeki yang tidak pernah kita sangka-sangka.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Akhir-akhir ini kita banyak mendengar, bahkan mengalami langsung bencana dan fenomena alam. Baru saja tanggal 21 November 2022 yang lalu saudara kita di Cianjur Jawa Barat diguncang gempa bumi hingga menewaskan ratusan orang dan menghancurkan puluhan ribu bangunan.
Baca Juga: Gunung Semeru Semburkan Awan Panas, 1.979 Jiwa Mengungsi
Duka Cianjur belum usai, Allah kembali menunjukkan kuasa-Nya melalui gunung Semeru di Lumajang yang erupsi pada 4 Desember 2022.
Berbagai bencana yang terjadi di sekitar kita tentu sedikit banyak menimbulkan kekhawatiran dalam diri kita. Semoga lingkungan kita dijaga Allah dari musibah malapetaka.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita, Sudah sepatutnya kita mengulurkan bantuan kepada mereka, baik berupa tenaga maupun harta benda.
Baca Juga: Erupsi Semeru Picu Tsunami Jepang? Begini Penjelasan BMKG
Meskipun kita tidak saling mengenal, namun pada hakikatnya kita semua adalah saudara, saudara dalam agama, saudara dalam bernegara, juga saudara dalam kemanusiaan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Orang mukmin terhadap mukmin lainnya bagaikan satu bangunan, satu sama lainnya saling kuat-menguatkan.”
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Selain memberikan bantuan berupa tenaga dan harta, kita juga perlu berdoa untuk saudara-saudara kita agar diberikan kekuatan dan kesabaran terhadap musibah yang menimpa mereka.
Sifat sabar punya peran sangat penting dalam diri seorang mukmin. Tanpa rasa sabar, seseorang yang tertimpa musibah tidak akan segan-segan mengutuk atau menyalahkan takdir Allah yang telah ditetapkan.