AYOMEDAN.ID -- Hari Asyura yang diperingati setiap 10 Muharram merupakan hari istimewa. Bukan hanya karena banyak peristiwa penting yang terjadi di hari itu, namun ada keutamaan jika berbagi pada waktu tersebut.
Masyarakat juga mengenal hari Asyura sebagai lebaran anak yatim, sebab pada 10 Muharram dianjurkan untuk menyantuni dan mengusap kepala anak yatim.
Selain itu, di hari Asyura umat Islam juga dianjurkan melaksanakan puasa Asyura serta berbagi rezeki pada 10 Muharram tersebut.
Baca Juga: Bolehkah Puasa Asyura Tanpa Puasa Tasua? Simak Penjelasannya
Adapun yang menjadi landasan atas anjuran berbagi di hari Asyura, yaitu sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan At-Thabrani dan Al-Baihaqi.
من وسع على عياله في يوم عاشوراء وسع الله عليه في سنته كلها
Artinya : "Orang yang melapangkan keluarganya pada hari Asyura, maka Allah akan melapangkan hidupnya pada tahun tersebut." (HR At-Thabrani dan Al-Baihaqi).
Melansir dari NU Online Lampung, yang dimaksud melapangkan keluarga di sini adalah mencukupi kebutuhan hidup keluarga, yaitu kebutuhan makanan ataupun kebutuhan lain.
Dalam hadits diatas dijanjikan bagi orang yang mencukupi kebutuhan keluarganya, kebutuhan hidupnya akan dilapangkan rezekinya dalam setahun.
Atas hadits tersebut Sufyan As-Tsauri pernah membuktikannya.
Ia berusaha untuk melapangkan kehidupan keluarganya pada hari Asyura. Setelah itu, ia merasakan kalau kehidupannya dilapangkan sebagaimana dijanjikan dalam hadits di atas.
Tak hanya berbagi untuk keluarga, namun dianjurkan juga dengan orang lain.
Baca Juga: Kenapa 10 Muharram Disebut Lebaran Anak Yatim? Begini Penjelasannya
Meski demikian, berbagi tidak hanya dikhususkan pada hari Asyura saja, bisa juga di hari-hari yang lain. Tetapi saat 10 Muharram tersebut kita usahakan menambah kuantitas berbagi pada keluarga dan sesama agar mendapat kesunnahan.