Bila tidak mampu maka berpuasalah pada hari kesepuluh saja dengan demikian akan didapatkan pahalanya dengan izin Allah. Disyariatkannya puasa ‘Asyura’ adalah sebagai bentuk syukur kepada Allah ‘Azza wa Jalla atas keselamatan Nabi Musa ‘alaihis salam dari tiran terbesar yang pernah dikenal sejarah yaitu Firaun.
Baca Juga: Teks Ceramah Singkat tentang Puasa Asyura 10 Muharram, Cocok untuk Lomba Pidato atau Tausyiah
Penutup Pidato
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ الله الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ
Demikianlah pidato yang bisa saya sampaikan. Saya memohon ampun kepada Allah Ta’ala yang Maha Agung untuk diri saya dan anda sekalian dan seluruh kaum Muslimin. Mohonlah ampunan kepada-Nya sesungguhnya Dia Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
Itulah contoh pidato Bahasa Arab tentang Muharram, lengkap dengan terjemahan Bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat.