Hadirin sidang jumat rahimakumullah
Perbedaan agama dan status sosial apa pun, jangan dijadikan sebagai penghalang bersedekah, berinfak atau memberi bantuan lainnya. Dalam Hadits lain diriwayatkan tentang seseorang yang bersedekah kepada orang-orang yang dipandang oleh umumnya manusia tidak pantas diberi. Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah saw bersabda: Ada seseorang berkata, “aku hendak bersedekah malam ini”. Lalu dia keluar membawa sedekahnya dan disedekahkannya kepada perempuan lacur (pezina). Pada pagi harinya banyak orang menggunjingkan bahwa tadi malam ada para pezina yang diberi sedekah oleh seseorang. Orang yang bersedekah itu berkata: “Ya Allah, segala puji bagi-Mu yang telah mentakdirkan sedekahku jatuh kepada pezina, dan aku akan bersedekah lagi”.
Dia pergi dengan membawa sedekahnya, lalu diberikannya kepada orang-orang kaya. Pada pagi harinya banyak orang menggunjingkan lagi, bahwa semalam ada orang bersedekah kepada orang kaya (aghniya). Lain orang yang bersedekah itu berkata; “Ya Allah, untuk-Mu-lah segala puji, karena Engkau telah menjadikan sedekahku jatuh kepada orang kaya, dan aku akan bersedekah lagi”.
Baca Juga: Contoh Khutbah Jumat Edisi Terbaru Tebuireng Berjudul Bukti Kekuasaan Allah
Dia pergi lagi dengan membawa sedekahnya, lain diberikannya kepada si pencuri (saariq). Pada pagi harinya banyak orang menggunjingkan lagi bahwa tadi malam ada yang memberi sedekah kepada pencuri. Orang yang bersedekah itu berkata; “Segala puji bagi Allah yang telah mentakdirkan sedekahku jatuh kepada para pelacur, orang-orang kaya, dan para pencuri”.
Maka diutuslah Malaikat untuk menemui orang yang bersedekah itu, seraya berkata kepadanya: “Sedekah anda sudah diterima oleh masing-masing orang yang anda beri sedekah. Adapun perempuan pezina, semoga dia berhenti dari perbuatan zina-nya; kepada orang kaya, semoga dia menyadari dirinya dan menjadi mau bersedekah; dan untuk si pencuri, semoga dia berhenti mencuri”. (Lafadl Hadits ini bagi Muslim).
Hadirin sidang jumat rahimakumullah
Dari Hadits tersebut mengandung beberapa pelajaran yang sangat berharga bagi kaum beriman, di antaranya adalah:
Pertama; pada umumnya orang-orang berpandangan bahwa bersedekah kepada pezina, orang kaya dan pencuri atau kepada yang berbeda agama (non muslim) itu dipandang sebagai perbuatan jelek yang sia-sia dan tidak akan mendapat pahala. Atau
bahkan berdosa, karena yang demikian itu terkesan mendukung perbuatan “ma’shiyat
(kedurhakaan), “fahsya” (kekejian) dan “munkar” (pengingkaran).
Kedua; bersedekah itu sangat erat kaitannya dengan niat dan motivasi, tujuannya dan doa, serta keikhlasan, kebersihan, kemurnian dan kebeningan hati. Semua itu dapat mengundang dukungan para Malaikat dengan doanya yang dipanjatkan kepada Allah SwT, sehingga sangat mungkin Dia menerima dan memberi pahala atas sedekah itu serta mengabulkan doa para Malaikat itu.
Ketiga; niat dan keikhlasan, adalah sikap atau pekerjaan hati yang sangat dalam dan sangat tersembunyi (batin). Siapapun tidak akan dapat mengetahui apa yang terkandung di dalam hati seseorang. Yang dapat mengetahuinya hanyalah Allah SwT, Malaikat dan mungkin dirinya sendiri. Maka ketika seseorang bersedekah, kita atau siapapun tidak boleh mempertanyakan tentang niatnya, dan tingkat keikhlasannya, karena yang demikian itu merupakan suatu sikap hati yang sangat rahasia.
Keempat; seperti telah kita maklumi bersama, bahwa jangankan kita, para Rasul pun sungguh kesulitan menyadarkan para pelaku kedurhakaan, kemaksiatan dan kemungkaran itu. Termasuk persoalan meninggalkan agama terdahulu dan memeluk agama Islam. Namun, bagi Allah SwT tidak ada satupun yang sulit, apabila Dia telah menghendaki sesuatu itu terjadi maka terjadilah. Oleh karena itu, kita tidak boleh memaksa orang lain untuk memihak kita dengan cara memboikot sedekah. Kita hanya ditugaskan mengingatkan mereka. Para Nabi dan juga yang lainnya hanya berkewajiban menyampaikan petunjuk baik secara lisan maupun dengan secara keteladanan hingga membuahkan pengetahuan.
Baca Juga: Contoh Naskah Khutbah Jumat Terbaru Berjudul Cerita Amalan Rasulullah SAW di Bulan Syaban
Artikel Terkait
Naskah Khutbah Jumat Singkat NU Online Bejudul 4 Hal yang Membuat Kita Tidak Merugi
Download Naskah Khutbah Jumat Terbaru NU Online Berjudul Islam dan Budaya dalam Perubahan Zaman
Teks Khutbah Jumat Terbaru Kemenag Berjudul Syaban Bertaubat Ramadhan Ketaqwaan Meningkat
Khutbah Jumat Suara Muhammadiyah Bertema Cara Mengobati Penyakit Hati Sombong
Contoh Naskah Khutbah Jumat Edisi Bulan Syaban dari NU Online Berjudul Momentum Meningkatkan Kebaikan
Naskah Khutbah Jumat Terbaru NU Online Bertajuk Rahasia dan Keistimewaan Bulan Syaban
Materi Khutbah Jumat NU Online Berjudul Marhaban Syaban Pintu Gerbang Bulan Ramadhan
Contoh Naskah Khutbah Jumat Berjudul Rahasia di Bulan Syaban dari Laduni.id
Khutbah Jumat NU Online: Meneladani Semangat Rasulullah saat Bulan Syaban, Ini Kaitannya dengan Pemilu 2024
Teks Khutbah Jumat Edisi Terbaru, Berjudul Belajar Ilmu Agama Itu Penting
Naskah Khutbah Jumat Terbaru Suara Muhammadiyah Berjudul Golongan Manusia yang Tak Disukai Allah
Contoh Naskah Khutbah Jumat Terbaru NU Onlien di Bulan Syaban: Menata Niat Menyambut Bulan Ramadhan
Teks Khutbah Jumat Terbaru NU Online Berjudul Mendaki Ridha Allah di Bulan Syaban
Naskah Khutbah Jumat Berjudul Nisfu Syaban Momen Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Ibadah, dari NU Online
Contoh Naskah Khutbah Jumat Terbaru Berjudul Cerita Amalan Rasulullah SAW di Bulan Syaban
Contoh Khutbah Jumat Terbaru NU Online Berjudul Menggali Keistimewaan Malam Nisfu Syaban
Teks Khutbah Jumat Edisi Terbaru Suara Muhammadiyah Bertema Lima Organ Tubuh yang Wajib Dijaga Jelang Ramadhan
Contoh Khutbah Jumat Edisi Terbaru Tebuireng Berjudul Bukti Kekuasaan Allah
Contoh Khutbah Jumat dari Suara Muhammadiyah Berjudul Bertaubat Demi Meningkatkan Kualitas Diri