Pertama, menjaga mata. Allah SWT mewajibkan kepada kita untuk taat kepadan-Nya dan menjaga mata, karena mata merupakan pintu masuk fitnah dan luka. Dalam surat an-Nur ayat 30 disebutkan:
قُلْ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ يَغُضُّوْا مِنْ اَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوْا فُرُوْجَهُمْۗ ذٰلِكَ اَزْكٰى لَهُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا يَصْنَعُوْنَ
“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman hendaklah mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya. Demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang mereka perbuat.”
Menundukkan pandangan bisa menyucikan hati dan memperbanyak ketaatan. Apabila tidak melaksanakannya, maka potensi untuk melihat yang haram bisa muncul, yang mana itu merupakan dosa. Dalam sebuah riwayat disebutkan “Apabila seorang hamba melihat yang haram, maka hatinya akan tertutup sebagaimana makanan yang tertutup dalam sebuah wadah, artinya hatinya tidak akan bermanfaat.
Baca Juga: Bye Garuk-Garuk! Ini 5 Cara Mengatasi Ketombe untuk Hijabers
Apabila ia banyak melihat hal yang mubah maka hati akan dipenuhi bisikan untuk lalai terhadap hal tersebut, sehingga hatinya akan disibukkan terhadap hal yang mubah itu dan terputus dari kebaikan. Apabila ia tidak melihat keduanya dalam artian selalu ghaddul bashar, maka hatinya akan tentram.
Jama’ah jum’at yang berbahagia
Kedua adalah menjaga telinga. Kita diperintahkan untuk menjaga telinga dari perkataan yang keji dan perkataan yang sia-sia. Telinga merupakan tempat masuknya informasi dari orang yang berkata. Sehingga perkataan yang baik bisa masuk melalui terlinga, dan bisikan keji juga bisa diterima oleh telinga. Oleh sebab itu pandai-pandailah bagi kita untuk memilih tempat yang di sekelilingnya terdapat ucapan baik, seperti majelis taklim, masjid, dan memperbanyak murottal. Sebisa mungkin jauhi tempat yang banyak terdapat ucapan buruk, yaitu kumpulan orang yang sedang ghibah, tempat musik jahiliyah, dan lainnya.
Ketiga, menjaga lisan. Menjaga lisan sangat urgen dalam kehidupan sehari-hari, bahkan kita harus mengikat dan menutupnya dikarenakan besarnya akibat yang bisa disebabkan oleh lisan seperti kerusakan dan permusuhan. Rasulullah SAW pernah ditanya sahabat tentang bahayanya lisan, “apa yang paling engkau takutkan untukku?” kemudian beliau menjawab sambil memegang lisannya: “ini”. Lisan yang tidak digunakan untuk berzikir maka akan menjadi lisan yang sia-sia, apalagi lisan yang digunakan untuk ghibah, maka ia akan hancur.
Baca Juga: 9 Tips Lolos Wawancara Kerja, Perhatikan Penampilan dan Siapkan Wawasan
Perumapamaan orang yang ghibah adalah ia menyiapkan ketapel, kemudian melempar kebaikan yang ia miliki dengan ketapel tersebut ke arah timur dan barat, kanan dan kiri.
Muadz bin Jabal pernah dinasehati Rasulullah SAW perihal lisan: “cukupkanlah lisanmu untuk membaca al-Qur’an dan menuntut ilmu. Dan janganlah memecah belah manusia dengan lisanmu, karena hal itu menyebabkanmu menjadi anjing neraka”.
Keempat adalah menjaga hati. Wajib bagi kita menjaga hati dan memperbaikinya dengan amal shalih. Karena hati adalah tempat di mana kita menyimpan semua rahasia dan niat. Sehingga isi hati manusia inilah yang dilihat oleh Allah SWT, sebagaimana sabda Nabi SAW:
عَنْ أبي هُريْرة قَالَ: قالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: إِنَّ الله لا يَنْظُرُ إِلى أَجْسامِكْم، وَلا إِلى صُوَرِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وأعمالكم رواه مسلم
“Dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: ‘sesungguhnya Allah tidak melihat jasad kalian, tidak pula bentu rupa kalian, akan tetapi Allah melihat ke hati dan amal kalian”
Hati merupakan pusat kendali dan raja bagi tubuh. Seluruh anggota tubuh yang lain adalah pengikut bagi hati. Apabila raja dalam tubuh istiqamah menjalankan syariat, maka anggota tubuh lain juga mengikutinya. Sebaliknya, apabilan hati rusak, maka rusak pula anggota tubuh yang lain.
Artikel Terkait
Contoh Naskah Khutbah Jumat NU Online Terbaru Berjudul Pesan Penting di Ujung Bulan Rajab
Khutbah Jumat Edisi Terbaru NU Online Berjudul 4 Hal yang Dipertanggungjawabkan di Hari Kiamat
Naskah Khutbah Jumat Terbaru Kemenag Berjudul Mempersiapkan Bekal Sebelum Kematian
Naskah Khutbah Jumat Singkat NU Online Bejudul 4 Hal yang Membuat Kita Tidak Merugi
Download Naskah Khutbah Jumat Terbaru NU Online Berjudul Islam dan Budaya dalam Perubahan Zaman
Teks Khutbah Jumat Terbaru Kemenag Berjudul Syaban Bertaubat Ramadhan Ketaqwaan Meningkat
Khutbah Jumat Suara Muhammadiyah Bertema Cara Mengobati Penyakit Hati Sombong
Contoh Naskah Khutbah Jumat Edisi Bulan Syaban dari NU Online Berjudul Momentum Meningkatkan Kebaikan
Naskah Khutbah Jumat Terbaru NU Online Bertajuk Rahasia dan Keistimewaan Bulan Syaban
Materi Khutbah Jumat NU Online Berjudul Marhaban Syaban Pintu Gerbang Bulan Ramadhan
Contoh Naskah Khutbah Jumat Berjudul Rahasia di Bulan Syaban dari Laduni.id
Khutbah Jumat NU Online: Meneladani Semangat Rasulullah saat Bulan Syaban, Ini Kaitannya dengan Pemilu 2024
Teks Khutbah Jumat Edisi Terbaru, Berjudul Belajar Ilmu Agama Itu Penting
Naskah Khutbah Jumat Terbaru Suara Muhammadiyah Berjudul Golongan Manusia yang Tak Disukai Allah
Contoh Naskah Khutbah Jumat Terbaru NU Onlien di Bulan Syaban: Menata Niat Menyambut Bulan Ramadhan
Teks Khutbah Jumat Terbaru NU Online Berjudul Mendaki Ridha Allah di Bulan Syaban
Naskah Khutbah Jumat Berjudul Nisfu Syaban Momen Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Ibadah, dari NU Online
Contoh Naskah Khutbah Jumat Terbaru Berjudul Cerita Amalan Rasulullah SAW di Bulan Syaban
Contoh Khutbah Jumat Terbaru NU Online Berjudul Menggali Keistimewaan Malam Nisfu Syaban