Renungan Harian Katolik Jumat 26 Agustus 2022, Teladan Gadis Bijaksana

photo author
- Jumat, 26 Agustus 2022 | 07:06 WIB
Renungan harian katolik Jumat 26 Agustus 2022. (Jclk8888 - Pixabay.com)
Renungan harian katolik Jumat 26 Agustus 2022. (Jclk8888 - Pixabay.com)

(Demikianlah Sabda Tuhan)

  1. Laus tibi Christe

(U. Terpujilah Kristus)

 

Renungan

   Istilah "kebenaran sederhana" mungkin memberi kesan bahwa kebenaran cukup sederhana untuk segera dipahami. Itu mungkin terjadi dalam kebenaran logis, seperti pepatah "apa yang kita tabur adalah apa yang akan kita tuai". Ini jelas dan cukup sederhana sebagai kebenaran hidup.

Tetapi ada juga kebenaran sederhana lainnya yang memerlukan refleksi untuk memahami apa kebenaran itu. Karena apa yang awalnya tampak bodoh dari sudut pandang manusia bisa jadi sebenarnya memiliki benih-benih hikmat ilahi.

Seperti yang dikatakan Santo Paulus dalam bacaan pertama, penyaliban Kristus tidak dapat diungkapkan dalam istilah filsafat karena bahasa salib tidak logis dari sudut pandang manusia.

Orang-orang Yahudi menuntut mukjizat dan orang Yunani mencari hikmat, dan karenanya Kristus yang disalibkan tidak masuk akal bagi mereka.

Namun, kebodohan salib adalah kekuatan dan hikmat Tuhan, karena kebodohan Tuhan lebih bijaksana daripada hikmat manusia, dan kelemahan Tuhan lebih kuat dari kekuatan manusia.

Tetapi untuk memahami hal ini, kita harus melihat salib dan Kristus yang disalibkan sebagai ekspresi tertinggi dari kasih Allah bagi kita.

Ketika kita memahami betapa Tuhan mengasihi kita, maka kita ingin menjadi seperti lampu minyak yang menyala yang bersinar melalui kegelapan kebodohan dalam mencari hikmat Tuhan.

Kemudian kita juga akan rela menjadi seperti minyak yang dipersembahkan untuk dibakar dan memberikan terang bagi orang lain. Dan itulah kebijaksanaan sejati.

  Dalam bacaan Injil, dikisahkan ada sepuluh gadis, lima bijaksana dan lima lagi bodoh.  Gadis-gadis yang bodoh tidak membawa persediaan minyak untuk pelitanya, sebagaimana dilakukan oleh gadis- gadis yang bijaksana itu.

  Ketika pengantin pria terlambat datang, gadis-gadis yang bodoh  tidak siap, karena sangkanya tidak datang pada saat tengah malam, sedangkan gais-gadis yang bijaksana

senantiasa siap dengan membawa pelitanya dan persediaan minyak; meski pun tengah malam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Frans C Mokalu

Sumber: renunganpagi.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Menko Polkam dan PWI Sepakat Jalin Kerja Sama Literasi

Sabtu, 22 November 2025 | 11:01 WIB

Jaksa Agung Ajak Sinergi PWI Pusat

Kamis, 13 November 2025 | 17:36 WIB

PWI Sampaikan Maaf Usai Website Diretas

Rabu, 15 Oktober 2025 | 18:57 WIB

PWI Pusat Cabut Pembekuan PWI Jawa Barat

Jumat, 8 Agustus 2025 | 10:53 WIB

PWI Jabar Tegaskan Tetap Solid Dukung KLB

Sabtu, 12 April 2025 | 22:19 WIB

Terpopuler

X