Dalam Injil Yesus memberi tahu kita sebuah perumpamaan untuk memberi kita gambaran tentang apa yang diharapkan dalam hidup. Dia menyuruh kita berpakaian untuk beraksi dan menyalakan pelita kita. Jadi apa artinya itu? Artinya seperti pelayan yang menunggu tuannya kembali dari pesta perkawinan, siap membuka pintu begitu tuannya datang. Jadi para pelayan mengharapkan tuan mereka. Pertanyaannya adalah kapan tuan akan tiba? Apakah di jam kedua atau jam ketiga? Apakah malam itu atau akan menjadi malam yang lain? Dan berbahagialah hamba-hamba yang ditemukan tuannya bangun ketika dia datang. Ya, senanglah para pelayan jika dia menemukan mereka siap, karena mereka akan diberi imbalan. Sehingga kita dapat benar-benar memiliki harapan kita dalam hidup dan memiliki harapan kita pada Tuhan. Tuhan akan membalas kita karena setia dan berdoa. Tetapi pada saat yang sama, kita harus bersiap untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga. Bahkan Yesus akan memberitahu kita bahwa kita harus siap karena Dia akan datang pada waktu yang tidak kita duga. Jadi misalnya dalam doa kita, kita berdoa untuk kebutuhan yang mendesak. Kita menaruh iman kita kepada Tuhan karena kita percaya bahwa setiap doa yang diucapkan juga setiap doa yang dijawab. Ya Tuhan akan mendengar doa-doa kita dan menjawab doa-doa kita. Pertanyaannya adalah bagaimana kita mengharapkan Tuhan menjawab doa-doa kita. Nah untuk menjaga harapan kita pada tingkat yang realistis, mari kita ingat bagaimana Tuhan menjawab doa secara umum.
Secara umum, Tuhan memberi kita tiga jawaban atas doa-doa kita:
"YA" - doa kita dijawab segera.
“BELUM” - kita perlu memiliki iman kepada Tuhan dan bersabar.
Atau, Tuhan berkata, "Aku punya sesuatu yang lebih baik untukmu".
Jadi Tuhan tidak mengatakan "TIDAK". Sebaliknya Dia menyuruh kita untuk selalu mengharapkan yang tak terduga, sehingga alih-alih kekecewaan, itu akan menjadi keheranan.
Ada cerita tentang seorang pria yang sedang menangkap ikan di tepi sungai dan dia menangkap cukup banyak ikan. Seorang anak laki-laki datang untuk melihat pria itu menangkap ikan. Pria itu melihat ke arah anak laki-laki itu dan dia berkata, “Hei nak, kamu bisa membawa pulang semua ikan itu.” Tetapi anak laki-laki itu menjawab, “Saya tidak mau ikan itu. Saya ingin pancing agar saya bisa menangkap ikan setiap hari.” Kedengarannya seperti jawaban cerdas dari anak pintar, bukan? Tapi ceritanya belum selesai. Pria itu berkata, "Kamu dapat memiliki pancing tetapi kamu tidak akan dapat menangkap ikan apa pun." Anak itu bertanya, "Mengapa?" Pria itu menjawab, “Karena kamu perlu belajar dari saya keterampilan menangkap ikan.”
Maksudnya di sini adalah bahwa anak laki-laki itu berpikir bahwa jika dia memiliki pancing maka dia akan dapat menangkap banyak ikan. Itu adalah harapannya dan itu juga akan menjadi kekecewaannya. Jadi janganlah kita menaruh harapan kita pada hal-hal atau pada orang-orang. Marilah kita menaruh harapan pada Tuhan, dan juga bersiaplah untuk mengharapkan yang tak terduga, karena Tuhan selalu memiliki sesuatu di luar ekspektasi kita. Sehingga kita akan takjub akan keajaiban yang akan Tuhan lakukan bagi kita.
Artikel Terkait
Beredar Kabar Ferdy Sambo Ditangkap, Begini Jawaban Mabes Polri
Pasukan Brimob Bersenjata Lengkap Hadir di Gedung Bareskrim, Begini Penjelasan Polri
Mahfud MD Benarkan Ferdy Sambo Dibawa ke Mako Brimob, Ini Alasannya
Mabes Polri Ungkap Alasan Ferdy Sambo Dibawa ke Mako Brimob
Ferdy Sambo Ditempatkan di Ruang Isolasi Khusus Mako Brimob, Polri Ungkap Alasannya
Komnas HAM Ungkap Fakta Baru Kronologi Penembakan Brigadir J di Rumah Dinas Ferdy Sambo