Renungan
Hukum Tuhan seperti Sabat itu dibuat untuk manusia. Adapun tujuannya adalah mengangkat manusia menjadi menjadi lebih ilahi. Dalam Injil hari ini Yesus menegaskan sisi lain yang mesti kita perhatikan: belas kasih. Disiplin dan taat peraturan itu baik. Tetapi, kalau demi peraturan kita menyakiti hati orang, ini menjadi tidak baik. Apalagi kalau kita mengorbankan orang demi peraturan yang tidak sangat penting. Aneka tata tertib atau aturan tertulis dibuat dan diberlakukan demi dan untuk kasih, dengan kata lain yang utama adalah belas kasih bukan tata tertib atau aturan. Memang jika orang merasa masih berat atau sulit menaati dan melaksanakan tata tertib atau aturan dengan setia, pada umumnya yang bersangkutan juga buta atau tidak tahu belas kasih.
Ketika kita tidak merasa sulit dan berat dalam pelaksanaan aturan atau tata tertib, maka kita akan berani mengambil kebijakan dalam situasi yang memang tak mungkin diselesaikan hanya berdasarkan aturan atau tata tertib, tetapi hanya dengan belas kasih. Maksud semula aturan Sabat adalah untuk mengambil ‘jeda waktu kosong’ dari kerja, untuk beribadat kepada Allah. Ibadat yang baik selalu mengalir kepada tindakan nyata. Mengatasi kelaparan adalah tindakan ibadat yang nyata. Itu juga bentuk penghayatan Sabat. [RENUNGAN PAGI]
Antifon Komuni (Mzm 116:12-13)
Datanglah kepada-Ku kalian semua yang letih dan berbeban berat, maka Aku akan menyegarkan kalian.
"Hidup kita adalah sebuah perjalanan. Ketika perjalanan kita tanpa disertai salib... dan ketika kita mengaku sebagai murid Kristus namun menghindari salib, kita bukanlah murid-murid Kristus, Tuhan" --- Paus Fransiskus
Sumber : www.renunganpagi.id
Artikel Terkait
Jangan Sering Lakukan Orgasme Palsu di Depan Pasangan, Ini Akibatnya
Diminta Mundur oleh Rakyat Sri Lanka, Presiden Gotabaya Rajapaksa Malah Ke Singapura
KSAD Dudung Sampaikan Tiga Pesan Penting untuk Perwira Remaja Akmil
10 Ayat Surat Al Kahfi serta Keutamaan Membacanya di Hari Jumat
Buntut Pengeroyokan IRT, Polisi Buru Lima Anggota Geng Motor di Medan