AYOMEDAN.ID--Selama Idul Adha ketersediaan daging di masyarakat melimpah. Hal ini menjadi pertimbangan Bulog Sumatra Utara (Sumut) untuk menangguhkan pasokan daging kerbau.
Walaupun stok daging kerbau untuk wilayah Sumut tinggal sedikit, tapi ketersediaan daging di masyarakat masih banyak.
Sehingga permintaan daging kerbau di Sumut pun menurun. Melansir dari republika.co.id.
Bulog Sumatra Utara (Sumut) untuk sementara menahan tambahan pasokan daging kerbau beku impor karena ketersediaan daging di konsumen dipastikan cukup banyak usai Idul Adha.
Baca Juga: Jadwal Liga 1 Persib Bandung Sering Kebagian Malam Hari, Ini Keluhan Sang Pelatih
"Stok memang tinggal sedikit atau 6,49 ton. Tapi diyakini mencukupi karena permintaan sedikit usai Idul Adha," ujar Pemimpin Wilayah Sumut Perum Bulog, Arif Mandu di Medan, Selasa (12/7/2022).
Permintaan yang sedikit karena masyarakat rata-rata memiliki stok daging kurban. "Direncanakan baru pada Agustus Bulog akan menambah pasokan," kata Arif.
Direncanakan, Bulog Sumut akan meminta tambahan pasokan daging kerbau bekusebanyak 28 ton atau dua kontainer. Dengan tambahan 28 ton nantinyadiharapkan stok daging kerbau beku impor itu mampu memenuhi kebutuhan masyarakat usai Idul Adha.
Baca Juga: Tingkatkan Literasi, Pemerintah Kirimkan 4 Juta Buku ke Sumatra
Bulog akan terus memantau ketersediaan daging karena ke depannya karenaada Natal dan tahun baru. "Kalau usai Idul Adha, permintaan melonjak, maka penambahan pasokan akan dilakukan lagi," ujarnya.
Arif Mandu menyebutkan, harga jual daging kerbau beku impor itu masih tetap sebesar Rp 80.000 per kg. Harga jual daging kerbau beku itu lebih murah dari harga daging sapi segar yang berkisar Rp 120.000-Rp 130. 000 per kg sehingga komoditas tersebutsemakin dikenal di tengah masyarakat maupun restoran.
Baca Juga: Cek Faktanya Di Sini, Apakah Anda termasuk Toxic Parents?