AYOMEDAN.ID -- Bank Indonesia (BI) saat ini tengah melakukan uji coba pembayaran dengan menggunakan pemindai wajah.
Pesantren dipilih sebagai tempat uji coba pembayaran pakai pemindai wajah.
Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta, mengatakan BI saat ini sedang uji coba teknologi dengan Penyedia Jasa Sistem Pembayaran (PJP) untuk fasilitasi transaksi pembayaran di pesantren.
"Pembayarannya itu menggunakan biometrik, yaitu face recognition dengan sumber dana dari uang elektronik yang dimiliki santri," katanya, Sabtu, 16 Juli 2022, seperti dilansir dari Republika.
Baca Juga: Bank Indonesia Rancang Mata Uang Digital, Seperti Apa Bentuknya?
Inisiatif tersebut merupakan langkah lanjutan dari peningkatan inklusi keuangan.
Pesantren menjadi ekosistem dengan potensi yang besar dalam upaya memperluas akses digital pembayaran masyarakat.
Hal ini mengingat pemerintah punya target inklusi keuangan hingga 90 persen yang per 2021 baru tercapai 84 persen.
Digitalisasi sistem pembayaran ini juga disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik spesifik dari lingkungan pesantren.
Sementara itu, Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah BI, Arief Hartawan mengatakan upaya pengembangan digitalisasi di pesantren telah dimulai dari program pertanian berkelanjutan.
Sistem Internet of Things (IoT) diimplementasikan pada green house produksi pertanian milik pesantren.
Saat ini, pengembangan digital pesantren meluas di sistem pembayaran. Arief mengatakan pembayaran digital diharapkan inklusif termasuk pada ekosistem pesantren.
Santri biasanya tidak diperkenankan membawa ponsel sehingga digitalisasi yang memungkinkan adalah menggunakan biometrik.
"Jadi nanti santri kalau mau jajan di koperasi itu bisa dipindai (scan) wajahnya, yang nanti ini terhubung ke sumber dana milik santri, kalau ada saldonya otomatis terdebet," terangnya.