sport

Calon Pejabat PSSI Sebatas 'Nyali' Dinilai tak Bisa Potong Generasi 'Mafia Bola'

Rabu, 15 Februari 2023 | 21:52 WIB
Calon Pejabat PSSI Sebatas 'Nyali' Dinilai tak Bisa Potong Generasi 'Mafia Bola'

AYOMEDAN.ID - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akan menggelar kongres luar biasa (KLB). KLB PSSI dijadwalkan digelar pada Kamis, 16 Februari 2023.

Agenda KLB PSSI akan digelar dengan sejumlah rangkaian acara, di mana salah satunya untuk menentukan ketua umum PSSI yang baru untuk periode 2023-2027.

Menjelang KLB PSSI, Koordinator Save Our Soccer Akmal Marhali mengatakan bahwa para calon sudah melakukan sejumlah manuver agar bisa terpilih dalam agenda KLB.

Mereka melontarkan janji-janji kepada para voter agar bisa terpilih. "Sejumlah manuver dilakukan para calon agar terpilih dalam KLB yang akan digelar di Hotel Shangrilla, 16 Februari 2023," kata Akmal menyadur Instagramnya @akmalmarhali20.

Baca Juga: Perseteruan Shin Tae-yong dan Thomas Doll 'Memanas', Disebut Mencaci Maki PSSI dan Masyarakat Indonesia

Akmal pun berujar bahwa sepak bola Indonesia terdiri dari tiga lapisan. Lapisan pertama adalah para pejabat publik yang sekedar mengurus sepak bola untuk pencitraan politik.

Lapisan kedua, kata Akmal, yang paling kuat. Mereka tidak berada di depan publik, namun menguasai sepak bola Indonesia dengan tirani yang dirawatnya.

"Bahkan, kelompok pertama tidak mampu mengandikan kelompok ini. Bagi, mereka ketua PSSI bukan tujuan, yang penting bisnis dan segala hal terkait sepakbola ada di genggaman," katanya.

Akmal mengatakan, mafialah yang saat ini menguasai sepak bola Indonesia. "Ketuanya hanya alat a.k.a boneka," ujar mantan anggota TGIPF Kanjuruhan tersebut.

Lapisan ketiga, terang Akmal, adalah masyarakat yang benar-benar mencintai sepak bola. Sayang, kelompok ini pada dasarnya selalu dijadikan objek sehingga menerima imbas buruk.

Baca Juga: Masa jabatan Iwan Bule sebagai Ketua Umum PSSI Telah Habis, Shin Tae-yong Ucap Terimakasih

"Kelompok ketiga selalu jadi obyek penderita. Punya ekspektasi tinggi, tapi tidak sesuai realita di lapangan. Hanya mimpi, terlalu mudah dibohongi," katanya.

Karena itu, kata Akmal, bila ingin memajukkan sepak bola Indonesia, maka tidak sebatas jargon atau janji semata. Bukan pula sebatas bernyali memimpin PSSI.

"Bukan pula menyala untuk bermimpi berprestasi. Tapi, butuh kekuatan supranatural untuk memotong satu generasi. Potong generasi kelompol kedua: generasi mafia," kata dia.

Halaman:

Tags

Terkini

Fethullah Gulen Wafat di Pennsylvania AS

Selasa, 22 Oktober 2024 | 09:13 WIB

Ayo Media Network Gelar Turnamen Golf

Jumat, 3 November 2023 | 20:33 WIB