AYOMEDAN.ID - Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2023 masih membekas. Pasalnya tragedi yang terjadi usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya tersebut menewaskan 135 orang.
Bahkan ratusan orang lainnya menjadi korban luka ringan hingga berat. Adapun penyebab utama Tragedi Kanjuruhan, menurut Komnas HAM, adalah penembakan gas air mata dari para oknum aparat di lapangan.
Sebagai bentuk dukungan transformasi sepak bola Indonesia lebih baik lagi, Polri pun mengikutsertakan puluhan personel Polri dalam kegiatan kursus manajemen pengamanan stadion.
Acara tersebut digelar selama sembilan hari dan titutup pada Rabu, 1 Februari 2023 di Mabes Polri oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca Juga: Setelah Pertamina, Harga BBM Shell di Kota Medan Sumatera Utara Ikut Naik Hari Ini 1 Februari 2023
Acara penutupan tersebut dihadiri pula Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, Sekjen PSSI Yunus Nusi, dan Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus.
Sigit berharap pelatihan yang digelar selama sembilan hari ini bisa meningkatkan kualitas pengamanan laga sepakbola.
"Jadi sebagaimana komitmen Polri bahwa akan terus melaksanakan peningkatan kualitas dari pengamanan, khususnya terkait dengan penyelenggaraan kompetisi besar, khususnya sepak bola," kata Sigit.
Kursus ini diikuti 66 personel. Masing-masing 56 orang personel Polri dan 10 orang dari Kemenpora, Kementerian PUPR, Kemenkes, PSSI, dan PT LIB.
Baca Juga: Pemko Medan Berdayakan Program Daur Ulang Sampah Plastik untuk Kecamatan dan Kelurahan
Agenda ini merupakan wujud Polri melaksanakan transformasi pengamanan sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Iriawan menambahkan Tragedi Kanjuruhan yang memakan korban jiwa sampai ratusan orang tidak terulang di kemudian hari.
’Kita harus melakukan perbaikan sesuai arahan dari Bapak Presiden untuk melaksanakan transformasi untuk menyelenggarakan olahraga yang lebih baik dari sisi penyelenggaraan, dari sisi keamanan, manajemen pengaturan suporter, penonton, ‘’ imbuh Iriawan.
Kursus manajemen pengamanan stadion ini bertujuan menyempurnakan implementasi Perpol 10 Tahun 2022 tersebut. Diharapkan kemampuan personel meningkat dalam pengamanan event olahraga, khususnya sepak bola.