Rizky Wulandari yang merupakan pengajar Ilmu Komunikasi Institut Agama Islam (IAI) Hamzanwadi NW, Lombok Timur berujar walaupun kebebasan berekspresi adalah hak individu, dalam beberapa situasi kebebasan itu juga dapat menjadi ancaman karena kita juga wajib menghormati privasi orang lain.
"Mengutip Anne Weber, ada risiko konflik antara kebebasan berekspresi dan larangan dari segala bentuk kebebasan ekspresi yang mengandung unsur kebencian," ujar Kiky panggilan akrabnya.
Baca Juga: Citayam Fashion Week Meredup, Bagaimana Nasib Bonge dan Jeje?
Kata dia, fakta menunjukkan jika ujaran kebencian dan kebebasan berekspresi telah mewarnai kehidupan manusia.
Sementara, media sosial sudah jadi saluran komunikasi bagi setiap orang untuk merealisasikan kebebasan berekspresi.
"Untuk itu, penting berlaku santun di media sosial," katanya.
Baca Juga: Anak Kecanduan Gadget, Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua?
Masih kata Kiky, ada lima tips yang mudah dalam menjaga etika di ruang digital.
Antara lain dengan menggunakan bahasa yang sopan, menghindari informasi yang bersifat SARA, menghargai hasil karya orang lain (cantumkan sumber).
Kemudian bersikap bijak dan selektif dalam menyebarkan informasi (dipastikan dulu kebenarannya, tidak langsung menyebarkan), dan meminimalisasi informasi pribadi.***
(Shora Syafhira Ghassani/pikiran-rakyat)
Artikel Terkait
Insiden Penembakan Kucing di Sesko TNI Bandung, Begini Penjelasan Kapuspen TNI
Kapuspen TNI Ungkap Motif Penembakan Kucing di Sesko TNI Bandung oleh Brigjen NA
3 ASN di Pemko Medan Terima Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya Dari Presiden RI
Edy Rahmayadi Minta Anak Bangsa Jaga Keutuhan NKRI
Ridwan Kamil Beri Tanggapan Terkait Penembakan Kucing di Sesko TNI Bandung
Tanggapi Kasus Pengusutan Ferdy Sambo, Kali Ini Jokowi Marah Besar
Soal Isu Lain yang Menyeret Ferdy Sambo, Begini Tanggapan Polri
Tepis Isu Bisnis Judi 303 Kaisar Sambo, Ini Langkah Kapolri