Dari 78 Adegan, Rekonstruksi Pembunuhan Briagdir J Hanya 74 yang Diperagakan, Ini Kata Komnas HAM

AYOMEDAN.ID—Rekonstruksi pambunuhan Brigadir J yang semula direncanakan memperagakan 78 adegan, nyatanya hanya 74 adegan. Selain itu, Komisi Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) juga mengendus adanya ketidaksesuaian antara hasil investigasinya dengan rekonstruksi.

Perbedaan hasil rekonstruksi terjadi khususnya di rumah dinas mantan Kadiv Humas Polri Irjen Ferdy Sambo.

Dari adanya perbedaan antara hasil investigasi dengan rekonstruksi, Komnas HAM akan terus meneliti setiap adegan.

Baca Juga: Pemko Medan Permudah UMKM Daftar HKI dengan Pembiayaan

Melansir dari www.suara.com Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menemukan perbedaan hasil investigasinya dengan rekonstruksi pembunuhan berencana Brigadir J yang digelar pada hari ini, Selasa (30/8/2022) di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Hal tersebut diungkapkan Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara usai mengawal jalannya rekonstruksi.

"Satu yang jelas, kalau ngomong perbedaan pasti ada, tapi ini harus diuji lagi," kata Taufan kepada wartawan.

Baca Juga: Pemko Medan Percepat Kesejahteraan Rakyat dengan Raperda

Dia juga mengungkapkan, pada rekonstruksi ini harus digelar dengan 78 adegan, namun hanya 74 adegan yang diperagakan.

"Tapi kemudian jadi 74, itu yang kemudian juga kita teliti satu persatu, soal kesesuaian dengan kronologi yang kami miliki," ujarnya.

Dalam rekonstruksi, selain dihadiri lima tersangka dan penyidik Tim Khusus Polri, turut dihadiri Komnas HAM, LPSK dan Kompolnas. Ketiga lembaga hadir untuk mengawal jalannya rekonstruksi.

Baca Juga: Wanita Muda Masuk ke Lapangan Bola Menghampiri Ayang, Liga Tarkam pun Terhenti Sejenak

Sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi menyebut, total adegan yang akan diperagakan dalam rekonstruksi sejumlah 78 adegan. Dari total tersebut, 16 adegan di antaranya merupakan reka peristiwa yang terjadi di Magelang, Jawa Tengah.

"Rincian di rumah Magelang sebanyak 16 adegan (meliputi peristiwa pd tanggal 4, 7, dan 8 Juli 2022)," kata Andi kepada wartawan.