Tahun 2023 Pemerintah Minta Masyarakat Waspada Hadapi Varian Virus Baru

photo author
- Rabu, 24 Agustus 2022 | 10:40 WIB
Ilustrasi Gambar Covid-19  (Deuis Pebria)
Ilustrasi Gambar Covid-19 (Deuis Pebria)

AYOMEDAN.ID—Pemerintah mengingatkan masyarakat untuk bersiap-siap mernghadai varian baru virus Covid-19. Virus varian baru tersebut diprediksi akan muncul di tahun 2023 mendatang.

Perkiraan ini muncul, karena kasus Covid-19 di beberapa negara kembali meningkat. Dan beberapa varian baru Covid-19 juga muncul.

Melansir dari pikiran-rakyat.com, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memberikan pernyataan bahwa pada awal tahun 2023 kemungkinan akan terjadi mutasi virus baru.

Baca Juga: Polisi Usut Kasus Pelajar yang Tews Ditendang Temannya Sendiri

Budi memprediksi bahwa pada tiga bulan awal tahun 2023 kemungkinan terjadinya mutasi virus, sehingga ia meminta kepada seluruh masyarakat untuk bersiap-siap dan waspada.

“Pasti akan ada varian baru, pasti akan timbul varian baru. Karena adanya kasus konfirmasi setinggi ini, membuat Indonesia harus siap-siap,” kata Budi yang dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Menkes memberikan alasan bahwa Indonesia harus mempersiapkan diri karena situasi secara global, terutama di negara Jepang.

Baca Juga: Soal Kabar Kehamilan Nathalie Holscher, Pihak Keluarga Akhirnya Angkat Bicara

Serta sejumlah negara di Eropa dan Amerika yang sedang menghadapi lonjakan kasus Covid-19 yang dinilai cukup signifikan.

Kasus positif Covid-19 di Eropa atau Amerika telah tercatat mencapai 100 ribu kasus dalam satu hari. Sedangkan di Jepang, kasus positif Covid-19 telah sembuh sebanyak 200 ribu kasus dalam satu hari.

Kemudian, Budi juga mengungkapkan alasan lain terkait peningkatan kewaspadaan yaitu kemungkinan terjadinya mutasi virus dan lahirnya subvarian yang baru.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Medan Rabu 24 Agustus 2022, Pagi hingga Malam Berpotensi Hujan

Budi mengatakan bahwa terjadinya lonjakan kenaikan kasus positif Covid-19 merupakan akibat dari hadirnya subvarian baru seperti BA. 4 dan BA. 5 di masyarakat.

Indonesia memang belum menghadapi gelombang baru Covid-19 mengingat proteksi dari antibodi masyarakat yang sudah meningkat menjadi 98,5 persen atau setara dengan 2.000 unit per mililiter.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Frans C Mokalu

Sumber: Pikiran Rakyat.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X