nasional

Pemilu 2024 di Indonesia Disebut Paling Besar dan Rumit di Dunia, Begini Kata Mahfud MD, Sempat Singgung Pers

Kamis, 26 Januari 2023 | 21:30 WIB
Pemilu 2024 di Indonesia Disebut Paling Besar dan Rumit di Dunia, Begini Kata Mahfud MD, Sempat Singgung Pers (Instagram @mahfudmd)

AYOMEDAN.ID -- Pemilu 2024 disebut akan menjadi pemilu paling terbesar dan terumit di dunia. Hal tersebut diungkapkan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Tentu Pemilu 2024 akan menjadi pesta rakyat untuk nemerima hak demokasinya dalam memilih pemimpin Tanah Air tercinta, Indonesia. Mahfud MD juga menyoroti peran pers dalam hal ini.

"Pemilu di Indonesia merupakan Pemilu yang terbesar dan terumit di dunia. Penyelenggaraan Pemilu 2024 merupakan momentum besar bagi bangsa Indonesia," kata Mahfud di Jakarta Pusat, Kamis (26/1/2023).

Baca Juga: Genjot Pembangunan di Akhir Masa Jabatan, Bobby Nasution Realisasikan Waduk Solusi Banjir di Kota Medan

Pasalnya, untuk pertama kalinya di Indonesia Pemilu Presiden, DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota dilakukan bersamaan.

"Karena untuk pertama kalinya Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilu DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota dilakukan secara serentak," ucap Mahfud.

Lebih lanjut, Mahfud MD mengatakan ancaman demokrasi harus dijaga dengan baik untuk menjaga naiknya suhu sosial Indonesia.

"Pemilu pada hakikatnya adalah momentum kompetisi politik yang sangat dinamis. Suatu kompetisi selalu diwarnai dengan naiknya suhu sosial yang dapat mengancam demokrasi itu sendiri jika tidak dikelola dengan baik," ujarnya.

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Singkat NU Online dan Hadis, Bulan Rajab Isra Miraj Tiba, Tingkatkan Doa Tinggalkan Dosa

Peran Pers Strategis dalam Pemilu 2024

Pada kesempatan yang sama, Menko Polhukammengatakan Pemilu 2024 juga bisa menjadi Malapetaka.

Hal tersebut terjadi saat adanya informasi hoaks yang dapat membuat gesekan antar masyarakat.

"Pemilu dapat berubah menjadi malapetaka, jika dipenuhi dengan informasi yang tidak benar atau hoaks yang dapat memecah belah masyarakat," kata Mahfud di Jakarta Pusat, Kamis (26/1/2023).

"Dengan memperhitungkan konsekuensi sosial dengan beredarnya suatu informasi di masyarakat," terang Mahfud dalam paparannya.

Halaman:

Tags

Terkini