AYOMEDAN.ID - Pandemi Covid-19 turut terjadi di tanah air bahkan hingga tahun ketiganya.
Namun seiring berkurangnya kasus dan statusnya memasuki fase endemi, fasilitas kesehatan yang tadinya menampung para pasien segera diakhiri operasinya.
Fasilitas kesehatan dimaksud adalah RS Darurat Covid-19 yang dibangun di Wisma Atlet, Jakarta.
Rumah sakit darurat itu dibangun untuk menampung lonjakan pasien Covid-19, terutama pasien di daerah ibukota maupun sekitarnya yang kerap bertambah banyak.
Baca Juga: Badan Narkotika Nasional BNN Buka 242 Formasi PPPK Tenaga Teknis 2022, Berikut Alokasi Perinciannya
Misalnya pada saat gelombang Covid-19 varian Delta, yang mana 7.894 tempat tidur disiagakan.
Kala itu, RS Darurat Wisma Atlet mengoperasikan lima tower, tepatnya dari Juli hingga Agustus 2021.
Pada saat Covid-19 varian Omicron bergejolak, jumlah tempat tidur semakin diperbanyak mencapai 8.173 tempat tidur.
Namun tower dengan tempat tidur demikian jumlahnya berkurang, yaitu empat tower.
Setelah itu, kasus Covid-19 Indonesia seiring waktu berkurang hingga pada Desember 2022 jumlah tempat tidur yang disiagakan hanya 3.801 tempat tidur.
Baca Juga: Resep Bakso Bakar Anti Ribet: Cocok Disantap di Momen Tahun Baru Bersama Orang-Orang Tersayang
Tempat tidur itu dioperasikan di tiga tower. Kekinian, hingga pendataan pada 24 Desember 2022, keterisiannya hanya empat saja.
Karena itu, pemerintah berencana mengakhiri operasional RS Darurat Covid-19 di Wisma Atlet mulai Tahun Baru2023.
Namun operasionalnya masih menyisakan satu tower dengan 1.651 tempat tidur.