nasional

Selain Beras, Rokok Menjadi Penyumbang Kemiskinan di Sumbar

Minggu, 17 Juli 2022 | 07:42 WIB
Ilustrasi Rokok (Foto dok. Pixabay)

AYOMEDAN.ID--Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), rokok menjadi penumbang tersbesar kemiskinan di Sumatra Barat (Sumbar).

Rokok juga masih menjadi penyumbang kemiskinan di SUmbar dari tahun ke tahun.

Melansir dari republika.co.id, rokok penjadi penyumbang terbesar di Sumbar karena masih berkaitan dengan budaya setempat.

Baca Juga: Zodiak Minggu, 17 Juli 2022, Taurus Perhatikan Asupan Makanan

Badan Pusat Statistik mengungkap rokok masih menjadi komoditas penyumbang kemiskinan terbesar kedua di Sumatra Barat setelah beras berdasarkan survei sosial ekonomi yang dilakukan pada Maret 2022.

"Dari tahun ke tahun polanya masih sama, rokok tetap menjadi penyumbang kedua kemiskinan dengan andil 14,69 persen di perkotaan dan 17,03 persen di perdesaan," kata Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Sumbar Krido Saptono.

Menurut dia, fenomena ini lebih disebabkan karena budaya, yakni masih dijumpai masyarakat yang lebih memilih merokok ketimbang tidak makan.

Baca Juga: Shio Hari Minggu 17 April 2022, Kerbau Perlu Belajar Mengelola Tingkat Stres

"Ini memang karakter yang sulit dihilangkan dan masih melekat di kita terutama pada rumah tangga miskin," kata Krido.

Ia menyampaikan, salah satu tantangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama keluarga miskin adalah mengurangi konsumsi rokok. Berdasarkan data BPS Sumbar pada Maret 2022 jumlah penduduk miskin di Sumatera Barat mencapai 335,21 ribu orang atau mengalami penurunan 4,72 ribu orang dibandingkan September 2021 yang mencapai 339,93 ribu orang.

Menurut dia, jumlah penduduk miskin pada Maret 2022 tersebut merupakan yang terendah sejak 2014 atau delapan tahun terakhir. "Di Sumatra, Sumbar masuk peringkat kedua provinsi dengan angka kemiskinan terendah setelah Bangka Belitung," kata Krido.

Baca Juga: Renungan Harian Kristen 17 Juli 2022, Makanlah Secukupnya

Aceh menjadi provinsi dengan penduduk miskin paling banyak mencapai 806,82 ribu jiwa atau 14,64 persen dan terendah Bangka Belitung sebanyak 66,78 ribu jiwa atau 4,45 persen. Ia memaparkan sejumlah faktor yang mempengaruhi turunnya angka kemiskinan di Sumbar, yaitu ekonomi Sumbar kuartal I 2022 tumbuh 3,64 persen atau meningkat dibandingkan kuartal I 2021.

Selain itu pengeluaran konsumsi rumah tangga pada kuartal I 2022 juga tumbuh 3,01 persen atau meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mengalami kontraksi 2,78 persen. Komoditas makanan penyumbang kemiskinan di Sumbar pada Maret 2022 selain beras dan rokok adalah cabai merah, daging ayam ras, telur ayam ras, tongkol, bawang merah, roti, gula pasir mi instan dan tahu.

Halaman:

Tags

Terkini