أَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَ شَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Artinya: Ya Allah, semoga Engkau memberkahi kami pada bulan Rajab dan Sya'ban, semoga Engkau pertemukan kami dengan bulan Ramadhan.
Seolah-olah bulan Rajab merupakan persiapan awal untuk menyambut bulan Ramadhan. Ia menjadi tonggak dari rangkaian ibadah-ibadah penting pada bulan yang jatuh setelahnya, yaitu bulan Sya'ban dan Ramadlan.
Sebagian ulama berkata:
رَجَبُ شَهْرُ الزَّرْعِ وَشعْبَانُ شَهْرُ السَقْيِ وَرَمَضَانُ شَهْرُ الْحَصَادِ
Artinya: Rajab adalah bulan menanam, Sya'ban adalah bulan untuk menyirami, dan Ramadhan adalah bulan panen.
Maka dari itu, marilah kita gunakan bulan Rajab ini dengan sebaik-baiknya dengan memperbanyak amal saleh, istighfar, sedekah, puasa dan lain sebagainya.
Hadirin jama'ah Jum'ah yang berbahagia,
Baca Juga: SAH! Menang Telak, Erick Thohir Terpilih Ketua Umum PSSI 2023-2027, La Nyalla Kalah Berapa Voters?
Sebagaimana kisah yang telah masyhur, pada bulan Rajab juga terdapat peristiwa ajaib dan mengagumkan, berupa isra' wal mi'raj, perjalanan nabi dari Masjidil Haram sampai Masjidil Aqsha kemudian menuju Sidratul Muntaha. Berikut beberapa kisah yang dapat kita petik dari cerita Isra' dan Mi'raj tersebut. Pertama, Isra' dan Mi'raj adalah perkara yang haq karena sharih (sangat jelas dan eksplisit) disebutkan dalam Al-Qur'an, sebuah kejadian yang pasti terjadi, pasti benar, tak ada keraguan sama sekali meskipun akal manusia tidak dapat menjangkau.
Semua hal aneh ini terjadi dalam rangka menguji dan mengukur ketebalan iman seseorang, sebab manusia tersesat adalah orang yang hanya mengukur sebuah kebenaran hanya bersandar pada akal semata. Kita harus menghindari arus pemikir yang hanya membanggakan akal dengan mengesampingkan kekuatan Allah yang lain. Karena tidak mustahil jika pola pikir demikian dilestarikan akan menjadikan ajaran agama yang tidak cocok dengan akal akan ditolak dan diingkari, na'udzubillahi min dzalik. Padahal model demikian adalah cara pandang iblis. Iblis itu disifati dengan أَوَّلُ مَنْ قَاسَ الدِّيْنَ بِرَأْيِهِ (makhluk yang pertama kali mengukur kebenaran agama dengan akalnya sendiri).
Kedua, sebelum Nabi Muhammad menghadap Allah SWT (mi'raj), beliau dibedah dadanya, dibersihkan hatinya meskipun hati Nabi sebenarnya sudah pasti bersih karena beliau ma'shum (suci dari dosa). Sebagaimana yang ditulis pengarang Simthut Durrar, Habib Ali Al Habsyi:
وَمَا أَخْرَجَ الْلأَمْلَاكُ مِنْ قَلْبِهِ أَذَى وَلَكِنَّهُمْ زَادُوْهُ طُهْرًا عَلَى طُهْرٍ
Artinya: Malaikat tidak menghilangkan kotoran dari hati Nabi, tetapi agar hati yang suci semakin menjadi suci.
Artikel Terkait
Naskah Khutbah Jumat Singkat NU Online dan Hadis Bertema Bulan Rajab, Isra Miraj, dan Kualitas Shalat
Download Naskah Khutbah Jumat Singkat NU Online dan Hadis Bertema Memuliakan Bulan Rajab
Naskah Khutbah Jumat Singkat Pondok Liboyo Terbaru, Tema Pentingnya Kesehatan di Islam Lengkap Beserta Hadis
Khutbah Jumat Suara Muhammadiyah Terbaru Berjudul Cara Menjaga Hati yang Sehat
Naskah Khutbah Jumat Suara Muhammadiyah Berjudul Keutamaan Istigfar Lengkap dengan Hadis
Teks Khutbah Jumat Singkat NU Online Terbaru, Bertema Isra Miraj Penuh Pesan
Teks Khutbah Jumat Singkat Terbaru dari NU Online Berjudul Makna Berkah Bulan Rajab
Naskah Khutbah Jumat Terbaru Edisi Rajab dari NU Online Bertema Spirit Merawat Jagat Menjaga Peradaban
Naskah Khutbah Jumat Suara Muhammadiyah Terbaru Bertema Makna Isra Miraj Nabi Muhammad SAW
Teks Khutbah Jumat Singkat Edisi Terbaru dari Kemenag Bertema Sholat Kewajiban Orang Muslim
Naskah Khutbah Jumat Edisi Terbaru Suara Muhammadiyah Bertema Keutamaan Memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad
Khutbah Jumat Singkat Bertema Bermaksiat dengan Gadget, Lengkap dengan 7 Kiat Menghindarinya
Teks Khutbah Jumat Singkat Edisi Terbaru Tebuireng Online Berjudul Cara Menjemput Rezeki dengan Baik
Teks Khutbah Jumat NU Online Bertema Memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad SAW dengan Menjaga Kualitas Shalat