Semua hal aneh ini terjadi dalam rangka menguji dan mengukur ketebalan iman seseorang, sebab manusia tersesat adalah orang yang hanya mengukur sebuah kebenaran hanya bersandar pada akal semata. Kita harus menghindari arus pemikir yang hanya membanggakan akal dengan mengesampingkan kekuatan Allah yang lain. Karena tidak mustahil jika pola pikir demikian dilestarikan akan menjadikan ajaran agama yang tidak cocok dengan akal akan ditolak dan diingkari, na'udzubillahi min dzalik. Padahal model demikian adalah cara pandang iblis. Iblis itu disifati dengan أَوَّلُ مَنْ قَاسَ الدِّيْنَ بِرَأْيِهِ (makhluk yang pertama kali mengukur kebenaran agama dengan akalnya sendiri).
Kedua, sebelum Nabi Muhammad menghadap Allah SWT (Mi'raj), beliau dibedah dadanya, dibersihkan hatinya meskipun hati Nabi sebenarnya sudah pasti bersih karena beliau ma'shum (suci dari dosa). Sebagaimana yang ditulis pengarang Simthut Durrar, Habib Ali Al Habsyi:
Baca Juga: Jokowi Kunjungan Kerja ke Kota Medan, Begini Penyambutan Tak Kompak Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu
وَمَا أَخْرَجَ الْلأَمْلَاكُ مِنْ قَلْبِهِ أَذَى وَلَكِنَّهُمْ زَادُوْهُ طُهْرًا عَلَى طُهْرٍ
"Malaikat tidak menghilangkan kotoran dari hati Nabi, tetapi agar hati yang suci semakin menjadi suci".
Pembersihan hati ini dilakukan sebelum Rasulullah menerima tugas shalat lima waktu. Ini juga pelajaran bagi kita sebagai umatnya yang banyak dosa bahwa saat akan menghadap Allah SWT hendaknya lebih dahulu kita bersihkan hati kita masing-masing. Maksudnya, apabila kita shalat harus dimulai dengan hati yang suci, khusyu' tidak memikirkan bab dunia. Sampai Allah SWT berfirman menggunakan lafadz " أَقِيْمُوْا الصَّلَاةَ " tidak " اِفْعَلُوْا الصَّلَاةَ ". Iqâmatusshalâh tidak sama dengan fi'lusshalâh. Fi'lusshalâh yang penting melakukan rukun dan syarat shalat sudah disebut fi'lusshalâh. Tetapi Iqâmatusshalâh yang maknanya adalah: اِتْيَانُ الصَّلَاةِ بِحُقُوْقِهَا الظَّاهِرَةِ وَ حُقُوْقِهَا الْبَاِطَنَة Melaksanakan shalat dengan menjalankan syarat-rukun shalat yang dhahir dan syarat-rukun shalat yang bathin, yaitu khusyu'.
Hadirin, Lalu bagaimana agar dapat melaksanakan shalat dengan khusyu'?
Hatim Al Asham ditanya
"كَيْفَ تَخْشَعُ فِيْ صَلَاتِكَ؟"
Bagaimana engkau dapat khusyu' dalam shalatmu?
Baca Juga: Resep Soto Medan Dijamin Nampol: Lezat, Gurih untuk Menu Buka Puasa Ramadhan
Maka ia menjawab:
أَقُوْمُ وَ أُكَبِّرُ لِلصَّلَاةِ وَ أَتَخَيَّلُ الْكَعْبَةَ أَمَامَ عَيْنِيْ
Aku berdiri membayangkan Ka'bah ada di depanku
وَالصِّرَاطَ تَحْتَ قَدَمِيْ وَالْجَنَّةَ عَنْ يَمِيْنِيْ وَالنَّارَ عَنْ شِمَالِيْ وَمَلَكَ الْمَوْتِ وَراَئِيْ
Artikel Terkait
Teks Khutbah Jumat Terbaru Januari 2023 Bertema Keluarga Bahagia Tanpa KDRT
Contoh Khutbah Jumat Singkat Peringatan Isra Miraj 2023, Bertema Hikmah Dibalik Peristiwa Isra Miraj
Naskah Khutbah Jumat Berjudul Mengimani Isra Miraj dan Meningkatkan Kualitas Shalat
Naskah Khutbah Jumat Singkat NU Online dan Hadis, Bulan Rajab Isra Miraj Tiba, Tingkatkan Doa Tinggalkan Dosa
Teks Khutbah Jumat Singkat Terbaru Kemenag Bertema Hidup Penuh Berkah di Bulan Rajab
Teks Khutbah Jumat Edisi Hikmah Bulan Rajab Beserta Hadis dan Cerita Isra Miraj
Naskah Khutbah Jumat Singkat NU Online dan Hadis Bertema Bulan Rajab, Isra Miraj, dan Kualitas Shalat
Download Naskah Khutbah Jumat Singkat NU Online dan Hadis Bertema Memuliakan Bulan Rajab
Naskah Khutbah Jumat Singkat Pondok Liboyo Terbaru, Tema Pentingnya Kesehatan di Islam Lengkap Beserta Hadis
Khutbah Jumat Suara Muhammadiyah Terbaru Berjudul Cara Menjaga Hati yang Sehat
Naskah Khutbah Jumat Suara Muhammadiyah Berjudul Keutamaan Istigfar Lengkap dengan Hadis