Download Materi Khutbah Jumat Singkat Amalan Mulia di Bulan Rajab Format PDF

photo author
- Senin, 30 Januari 2023 | 15:00 WIB
Ilustrasi - Download naskah khutbah Jumat singkat tentang amalan bulan Rajab (Pixabay/iqbal nuril anwar )
Ilustrasi - Download naskah khutbah Jumat singkat tentang amalan bulan Rajab (Pixabay/iqbal nuril anwar )

Alhamdulillah, saat ini kita telah masuk di bulan Rajab ……. Hijriyah. Perlu diketahui bahwa Rajab adalah bulan istimewa, sehingga mari kesempatan Jumat di bulan Rajab kita jadikan kesempatan meningkatkan takwallah. Yakni dengan menjalankan perintah dan menjauhi yang dilarang.

Baca Juga: Mengapa Peristiwa Isra Miraj Terjadi di Malam Hari? Ternyata Ini Alasannya

Hadirin Rahimakumullah

Perlu kita syukuri karena Rajab termasuk bulan yang mulia. Kata Rajab berasal dari kata “tarjib” yang bermakna agung dan mulia. Allah SWT memberikan keistimewaan terhadap Rajab di antara bulan-bulan lain yang juga menyandang predikat mulia, yaitu Muharram, Dzulhijjah, Dzulqa’dah, dan Rajab. Bulan Rajab adalah bulan yang penuh rahmat, anugerah, dan kebaikan dari Allah SWT.

Menurut Syekh Abdul Qodir al-Jilani dalam kitab Al-Ghuniyah, Rajab terdiri dari tiga huruf, yaitu ra’, jim, dan ba’. Ra’ adalah rahmatullâh (rahmat Allah), jim adalah jûdullâh (kemudahan Allah), dan ba’ adalah birrullâh (kebaikan Allah).

Maksudnya, mulai awal hingga akhir bulan Rajab, Allah SWT melimpahkan 3 anugerah kepada hamba-hamba-Nya, yaitu limpahan rahmat, kemudahan, dan kebaikan dari Allah SWT. Ini menunjukkan kemuliaan dan keagungan dari bulan Rajab.

Kemuliaan bulan Rajab semakin bertambah dengan peristiwa monumental isra’ dan mi’raj Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram Makkah menuju Masjidil Aqsho Palestina.

Baca Juga: 6 Fakta Menarik Peristiwa Isra Miraj, Salah Satunya Nabi Muhammad Bertemu Allah

Kemudian dilanjutkan dari Masjidil Aqsha menuju Sidratil Muntaha untuk menghadap Allah SWT sang pencipta alam semesta. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Isra’ ayat 1:

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Artinya: Maha-Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjid Aqsho yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

Peristiwa tersebut juga mendapat penjelasan dalam Shahih Bukhari, juz 5 halaman 52. Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Allah SWT. Allah SWT memerintahkan Nabi untuk melaksanakan shalat fardlu sebanyak 50 rakaat setiap hari.

Baca Juga: Bobby Nasution Ingin UMKM Binaan Pemko Medan Tembus Pasar Ekspor

Nabi menerima dan kemudian kembali pulang, dalam perjalanan, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Musa AS, Nabi Musa mengingatkan bahwa umat Nabi Muhammad tidak akan mampu dengan perintah shalat 50 kali sehari, Nabi Musa mengatakan, umatku telah membuktikannya.

Lalu meminta kepada Nabi Muhammad untuk kembali pada Allah SWT, mohonlah keringanan untuk umatmu. Kemudian Nabi menghadap kepada Allah dan diringankan menjadi shalat 10 kali kemudian Nabi Muhammad kembali kepada Nabi Musa, dan Nabi Musa mengingatkan sebagaimana yang pertama.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Arman

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Rekomendasi Jaket Motor Untuk Sehari Hari

Kamis, 18 Mei 2023 | 11:55 WIB

Terpopuler

X