Naskah Khutbah Jumat Suara Muhammadiyah Tentang Keistimewaan Istighfar

photo author
- Kamis, 12 Januari 2023 | 09:56 WIB
Naskah khutbah Jumat Suara Muhammadiyah berjudul Keistimewaan Istighfar (Unsplash.com/GR Stocks)
Naskah khutbah Jumat Suara Muhammadiyah berjudul Keistimewaan Istighfar (Unsplash.com/GR Stocks)

Imam Ahmad memperhatikan terus, lalu bertanya, “Sudah berapa lama kamu lakukan ini (membaca istighfar setiap saat)?” Penjual roti menjawab, “Sudah lama sekali syekh, saya menjual roti sudah 30 tahun, jadi semenjak itu saya lakukan ini.”

Imam Ahmad bertanya lagi, “Apa hasil dari perbuatanmu ini?” Penjual roti menjawab, “Hajat yang saya minta pasti dikabulkan Allah, semua yang saya minta kepada Allah langsung diterima.”

Penjual roti menambahkan, “Semua dikabulkan Allah kecuali satu, masih satu yang belum Allah kabulkan.” Imam Ahmad penasaran kemudian bertanya, “Apa itu?”

Baca Juga: Download Naskah Khutbah Jumat Menyentuh Hati Tentang Renungan Awal Tahun

Penjual roti menjawab, “Saya minta kepada Allah supaya dipertemukan dengan Imam Ahmad.”

Seketika itu juga Imam Ahmad bertakbir. Kemudian berkata, “Allah telah mendatangkan saya jauh dari Baghdad ke Bashrah, bahkan sampai didorong-dorong marbut masjid itu sampai ke jalanan karena istighfar yang kamu lakukan.”

‎ بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْأَنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ، وَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah Kedua

‎اْلحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلهَ إِلاَّاللَّهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ

Baca Juga: 4 Malaikat yang Mendatangi Orang Sakit, Tugasnya Mengambil Empat Hal Ini

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Di khutbah yang kedua ini Khotib berpesan kepada para jama’ah sekalian dan terkusus untuk diri khotib pribadi. Mari kita tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah Swt. Mari kita laksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah Swt dan Rasullnya dan mari kita tinggalkan apa yang dilarang oleh Allah Swt dan Rasullnya.

Sahabat Abu Hurairah Radhiyaallahu ‘Anhu mengilustarikan makna takwa dengan permisalan berhati-hati dalam menjalan hidup. ”Pernahkah engkau melewati suatu jalan dan engkau melihat jalan itu penuh dengan duri? Bagaimana tindakanmu untuk melewatinya?” Orang itu menjawab, ”Apabila aku melihat duri, maka aku menghindarinya dan berjalan di tempat yang tidak ada durinya, atau aku langkahi duri-duri itu, atau aku mundur.” Abu Hurairah cepat berkata, ”Itulah dia takwa!” (HR Ibnu Abi Dunya).

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Oleh karena itu khotib berpesan kepada seluruh jama’ah sekalian, supaya untuk memperbanyak istighfar kepada Allah Swt. Dimana pun dan kapan pun berada.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Arman

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Rekomendasi Jaket Motor Untuk Sehari Hari

Kamis, 18 Mei 2023 | 11:55 WIB

Terpopuler

X