3 Fakta Sejarah Tahun Baru Masehi Bermula dari Perayaan Kaum Pagan Romawi Kuno

AYOMEDAN.ID -- Setiap tahun, masyarakat di seluruh dunia merayakan datangnya tahun baru Masehi.

Begitu juga di Indonesia, masyarakat dari berbagai kalangan, turut serta merayakan tahun baru Masehi.

Kemeriahan perayaan tahun baru Masehi dimulai sejak 31 Desember, sampai 1 Januari pukul 00.00.

Baca Juga: Inspirasi Ucapan Selamat Tahun Baru 2023 Bahasa Inggris Lengkap dengan Terjemahannya

Pergantian tahun baru Masehi diyakini berlangsung pada pukul 12 malam. Sehingga tidak heran jika banyak yang rela tidak tidur demi menantikan detik-detik pergantian tahun.

Meskipun banyak yang ikut merayakan tahun baru Masehi, namun tidak sedikit yang belum tahu bagaimana sejarahnya.

Berikut ini Ayomedan.id merangkum dari berbagai sumber, sejumlah fakta terkait sejarah tahun baru Masehi.

Awal Mula Sejarah Tahun Baru Masehi

Baca Juga: 5 Tips Agar Selalu Dapat Ide Saat Menulis, Cocok Banget Bagi Penulis Konten Media Digital

Diketahui, perayaan tahun baru Masehi berasal dari peradaban Romawi kuno yang merupakan kaum paganisme atau penyembah berhala, dan kaum Zoroastirianisme yaitu penyembah dewa.

Semula bangsa Romawi kuno telah menggunakan penanggalan sendiri yang disebut kalender Romawi sebagai patokan waktu kala itu, namun setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Romawi ia memutuskan untuk mengganti sistem penanggalan tradisional tersebut.

Dalam perumusannya Julius Caesar dibantu ahli astronomi asal Iskandariyah bernama Sosigenes. Sang astronom ini menyarankan agar penanggalan berpedoman pada revolusi matahari.

Kemudian astronom tersebut menghitung waktu yang dibutuhkan bumi mengelilingi matahari. Dari perhitungan tersebut didapatkan angka 365,25 hari.