مَاۤ أَصَابَ مِن مُّصِیبَةࣲ فِی ٱلۡأَرۡضِ وَلَا فِیۤ أَنفُسِكُمۡ إِلَّا فِی كِتَـٰبࣲ مِّن قَبۡلِ أَن نَّبۡرَأَهَاۤۚ إِنَّ ذَ لِكَ عَلَى ٱللَّهِ یَسِیرࣱ
Artinya: Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.
Hadirin yang Mulia
Imam Ibnu Qayyum al-Jauzi menyebutkan, orang-orang beriman yang terkena musibah atau bencana mereka tidak lari darinya tidak berburuk sangka dan menghadapinya. Mereka menyadari bahwa kehidupan di dunia ini adalah ujian yang diberikan Allah SWT. Beragam jenis ujian yang ditimpakan kepada dirinya, keluarganya, dan kawan-kawannya.
Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Suara Muhammadiyah tentang Keistimewaan Istighfar
Berbicara tentang musibah, sebagian orang beranggapan ketika tertimpa suatu masalah, itu artinya sedang dimurkai oleh Allah. Pandangan ini menjadi hal lumrah saat kita ditimpa problematika hidup, apalagi kalau masalah terus datang dan seolah tiada hentinya menimpa. Dalam kondisi seperti ini hendaknya kita sadar bahwa Allah bermaksud agar manusia mendekatkan diri kepada-Nya.
Banyak cara yang dapat dipilih bagi kita saat ditimpa prombem kehidupan. Yang bisa dilakukan bisa dengan beristigfar, beribadah, dan mengakui kebesaran-Nya. Formula ini sebagaimana telah disebutkan dalam Al-Qur’an yakni Surat Al-Baqarah 155;
وَلَنَبۡلُوَنَّكُم بِشَیۡءࣲ مِّنَ ٱلۡخَوۡفِ وَٱلۡجُوعِ وَنَقۡصࣲ مِّنَ ٱلۡأَمۡوَالِ وَٱلۡأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَاتِۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّـٰبِرِینَ
Artinya: Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.
Hadirin yang Dirahmati Allah SWT
Ayat ini adalah pemberitahuan kepada orang-orang beriman bahwa Allah SWT akan menguji manusia dengan perkara-perkara nyata agar menjadi sabar. Oleh karena itu kita harus percaya bahwa apa yang dituliskan pasti terjadi. Dan apa yang tidak ditentukan maka tidak akan terjadi.
Dalam suatu riwayat dikatakan sebagai berikut:
مَا يَزَالُ البَلاَءُ بِالمُؤْمِنِ وَالمُؤْمِنَةِ فِي نَفْسِهِ وَوَلَدِهِ وَمَالِهِ حَتَّى يَلْقَى اللَّهَ وَمَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ
Artinya: Seorang mukmin dan mukminah akan terus ditimpa musibah pada dirinya, anaknya, dan hartanya sampai ia bertemu Allah dalam keadaan tanpa dosa.
Baca Juga: Download Naskah Khutbah Jumat Berjudul Ketika Tangis Nabi Muhammad Mengguncang Arsy
Jamaah yang Berbahagia
Artikel Terkait
9 Amalan Sunnah di Hari Jumat Berdasarkan Hadits, Salah Satunya Potong Kuku dan Kumis
Apa yang Harus Dilakukan jika Tertinggal Sholat Jumat? Simak Penjelasannya
Mau Didoakan oleh Malaikat? Lakukan Amalan Termudah Ini
5 Amalan di Bulan Safar yang Bisa Datangkan Keberkahan dan Menjauhkan Kesialan
Khutbah Jumat Penghujung Bulan Safar NU Online tentang Sabar dengan Takdir
Naskah Khutbah Jumat Terbaru tentang Larangan Bullying dalam Islam, sebagai Referensi Khatib Sholat Jumat
Teks Khutbah Jumat Suara Muhammadiyah tentang Keistimewaan Istighfar
Khutbah Jumat Terbaru tentang Menjaga Kesehatan, bisa Didownload dalam Format PDF
Teks Khutbah Jumat Terkini Berjudul 'Mari Tata Niat agar Ibadah Menjadi Nikmat'