Teks Khutbah Jumat dengan Judul Jangan Berbangga dengan Dosa

photo author
- Kamis, 8 September 2022 | 21:23 WIB
Ilustrasi - Naskah khutbah Jumat berjudul Jangan berbangga dengan dosa (Pexels/Denitsa Kireva)
Ilustrasi - Naskah khutbah Jumat berjudul Jangan berbangga dengan dosa (Pexels/Denitsa Kireva)

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Singkat Terbaru Berjudul Kenaikan BBM Momentum Membantu Sesama

Terkait kemurahan Allah dalam mengampuni dan menyayangi para hamba-Nya bahkan lebih besar daripada siksaan yang ditimpakan apabila berbuat dosa. Itulah kemurahan ampunan Allah. Luas dan tidak memiliki batas. Dalam sebuah hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah disebutkan mengenai ampunan Allah, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ لَمْ تُذْنِبُوا لَذَهَبَ اللَّهُ بِكُمْ، وَلَجَاءَ بِقَوْمٍ يُذْنِبُونَ، فَيَسْتَغْفِرُونَ اللَّهَ فَيَغْفِرُ لَهُمْ

Artinya,“Demi Dzat yang diriku berada di tangan-Nya, jika kalian tidak berbuat dosa, Allah akan hilangkan kalian dan Allah akan datangkan kaum lain yang berdosa, lalu mereka pun minta ampun kepada Allah, Allah pun ampuni dosa mereka.” (Hadits riwayat Imam Muslim).

Jamaah sekalian, maksud hadits yang barusan disebutkan ialah menegaskan bahwa ampunan Allah begitu luas dan besar, sehingga perumpamaannya dibuat sedemikian rupa sebagaimana hadits tadi. Namun jangan sekali-kali kita maknai hadits di atas menjadi sebuah tanda legalitas untuk kita melakukan suatu dosa. Itu tidaklah benar.

Jamaah yang dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala

Seorang hamba yang berbuat dosa sebagaimana ayat dan hadits di atas akan diampuni oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Lagi-lagi hal ini karena merupakan keluasan rahmat Allah ta’ala atas hamba-hamba-Nya. Akan tetapi, Allah tidak mentoleransi seorang hamba yang berbuat dosa kemudian ia memamerkan dosa yang ia lakukan kepada orang lain atau khalayak umum.

Bagaimana tidak membuat Allah murka, ia telah berbuat dosa, kemudian Allah tutupi aibnya itu di dunia, bahkan di akhirat kelak rahmat Allah pun masih dilimpahkan kepadanya, namun apa yang ia perbuat? Alih-alih menyesal ia malah bangga dengan perbuatan dosanya. Tidak hanya bangga, ia memamerkan dosa yang ia lakukan dengan menceritakannya kepada orang lain. Bahkan di era media sosial, perbuatan dosanya pun ia unggah di akunnya supaya orang-orang tahu. Herannya ia melakukan hal itu dengan bangganya, di saat Allah memberinya kesempatan untuk bertobat.

Baca Juga: Tes Psikologi: Awan, Perahu atau Jembatan yang Pertama Kali Kamu Lihat? Cek Apa yang Ada di Pikiranmu Saat Ini

Terkait hal ini terdapat suatu riwayat hadits yang disampaikan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

كُلُّ أُمَّتِي مُعَافًى إِلَّا الْمُجَاهِرِينَ، وَإِنَّ مِنْ الْمُجَاهَرَةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ بِاللَّيْلِ عَمَلًا ثُمَّ يُصْبِحَ وَقَدْ سَتَرَهُ اللَّهُ عَلَيْهِ فَيَقُولَ : يَا فُلَانُ عَمِلْتُ الْبَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا، وَقَدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ، وَيُصْبِحُ يَكْشِفُ سِتْرَ اللَّهِ عَنْهُ

Artinya, “Seluruh umatku diampuni kecuali al-mujaahirun (orang yang melakukan al-mujaaharah). Dan termasuk bentuk al-mujaaharah adalah seseorang berbuat dosa pada malam hari, kemudian di pagi hari Allah telah menutupi dosanya namun dia berkata, “Wahai fulan semalam aku telah melakukan dosa ini dan itu.” Allah telah menutupi dosanya di malam hari, akan tetapi di pagi hari dia membuka kembali dosa yang telah ditutup oleh Allah tersebut.” (Hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim).

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala.

Syekh Nawawi al-Bantani dalam kitabnya Nashaihul’Ibad pernah menyinggung terkait hal ini. Beliau menyebut dalam maqalah kesepuluh:

وَ (المقالة العاشرة) عَنْ بَعْضِ الزُهَّادِ (وهم الذين احتقروا الدنيا ولم يبالوا بها، بل أخذوا منها قدر ضرورتهم) مَنْ أَذْنَبَ ذَنْبًا (أي تحمّله) وَهُوَ يَضْحَكُ (أي والحال أنه يفرح بتحمّله) فَإِنَّ اللهَ يُدْخِلُهُ النَارَ وَهُوَ يَبْكِى (لأن حقه أن يندم ويستغفر الله تعالى لذلك) وَمَنْ أَطَاعَ وَهُوَ يَبْكِى (حياءً من الله تعالى وخوفا منه تعالى على تقصيره في تلك الطاعة) فَإِنَّ اللهَ يُدْخِلُهُ الجَنَّةَ وَهُوَ يَضْحَكُ (أي يفرح غاية الفرح لحصول مطلوبه وهو عفو الله تعالى.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Arman

Sumber: NU Online

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Rekomendasi Jaket Motor Untuk Sehari Hari

Kamis, 18 Mei 2023 | 11:55 WIB

Terpopuler

X