AYOMEDAN.ID -- Memasuki bulan Rajab, umat Islam dianjutkan untuk melaksanakan puasa Rajab. Bagaimana bacaan niatnya? Simak juga keutamaan puasa sunnah tersebut.
Puasa Rajab merupakan puasa sunnah yang dianjurkan. Sebab bulan ini merupakan salah satu bulan mulia.
Kesunahan puasa Rajab seperti disampaikan Imam al-Ghazali, dimana kesunahan berpuasa lebih ditekankan pada hari-hari yang memiliki kemuliaan.
Baca Juga: 8 Peristiwa Penting di Bulan Rajab yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Perubahan Arah Kiblat
Seperti diketahui, Rajab termasuk salah satu dari empat bulan mulia, yakni Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.
Pada bulan mulia sangat dianjurkan untuk mengisinya dengan memperbanyak ibadah. Salah satunya dengan melaksanakan puasa sunnah.
Dalil Puasa Rajab
Yang menjadi dasar atau dalil puasa Rajab adalah sabda Rasulullah SAW, seperti ditulis Imam Fakhruddin al-Razi dalam Mafâtîh al-Ghaib.
Baca Juga: Doa Memasuki Bulan Rajab Arab Latin dan Terjemahan Seperti yang Dibaca Rasulullah SAW
مَنْ صَامَ يَوْمًا مِنْ أَشْهُرِ اللّٰهِ الْحُرُمِ كَانَ لَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا
Artinya: "Barang siapa yang berpuasa 1 hari pada bulan-bulan yang dimuliakan (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), maka ia akan mendapat pahala puasa 30 hari."
Sementara Sayyid Abu Bakar Syattha’ dalam I’ânah at-Thâlibîn mengutip hadits berikut:
صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ