يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok” (Al-Hasyr: 18).
Namun Muslim ekstrem selalu sibuk menilai keimanan orang lain dan gampang menyalahkan, menghakimi, bahkan mudah mengkafirkan orang lain. Biasanya sikap seperti ini muncul karena semangat beragamanya tinggi namun kompetensi keilmuan agamanya rendah. Kondisi ini yang sering digunakan pihak tertentu untuk melakukan doktrin paham dan prilkau yang lebih berbahaya. Seperti gampang disusupi paham teroris yang tanpa berpikir jernih mau melakukan bom bunuh diri.Naudzubillahimin dzalik.
Baca Juga: CPNS 2023, MenPANRB: Guru dan Tenaga Kesehatan jadi Prioritas Pengadaan ASN
Karakter Muslim sejati yang kedua adalah berusaha memasukkan dirinya dan orang lain ke dalam surga. Seorang Muslim sejati memiliki toleransi yang tinggi terhadap setiap perbedaan karena itu merupakan rahmat. Muslim sejati berdakwah dengan hikmah dan penuh kebijaksanaan dan berprinsip bahwa dakwah itu mengajak bukan mengejek, merangkul bukan memukul, menyayangi bukan menyaingi, mendidik bukan membidik, membina bukan menghina, mengobati bukan melukai, mencari solusi bukan mencari simpati, membela bukan mencela, menasehati bukan mencaci maki. Allah berfirman:
اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ ١٢٥
Artinya: “Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik serta debatlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang paling tahu siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia (pula) yang paling tahu siapa yang mendapat petunjuk”. (QS: An-Nahl 125).
Namun Muslim yang ekstrem berusaha mencari dalil untuk memasukkan orang lain ke neraka. Mereka mendakwahkan Islam dengan cara yang menakutkan dan tidak mengedepankan kemanusiaan.
Baca Juga: Khutbah Jumat Terbaru 2022 Edisi Bulan Jumadil Ula: Menumbuhkan Rasa Sabar saat Ditimpa Musibah
Kemudian ciri ketiga Muslim sejati adalah selalu berusaha mencari alasan yang dibenarkan untuk orang lain agar mereka diampuni dan dimaafkan dari kesalahan dan kealpaan. Sementara, Muslim ekstrem selalu mencari-cari kesalahan orang lain, untuk mengejeknya, menghujatnya, lalu menghakiminya. Tidak ada sedikitpun dalam dirinya, usaha untuk melakukan konfirmasi atau tabayun sehingga terjadi miskomunikasi.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Dengan penjelasan ini, maka mari kita kikis sikap ekstremis yang mampu menggangu suasana harmonis dalam berbangsa dan bernegara. Mari kuatkan cinta dengan sepenuh hati untuk negeri yang kita cintai ini. Demikian khutbah singkat ini, semoga bermanfaat dan membawa barakah dan kemaslahatan bagi kita semua. Amin.
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ . بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ. فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗ. وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ . أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
Baca Juga: Tata Cara dan Bacaan Niat Mandi Junub Laki-laki Sebelum Sholat Jumat
اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ