Asal mula sholat ghaib berawal dari meninggalnya Raja Najasyi, Ashhamah bin Abjar, dari Habasyah atau yang sekarang dikenal dengan Etiopia. Ia wafat pada tahun 9 Hijriah.
Kala itu ketika Rasulullah mendengar kabar kematian Raja Najasyi, beliau bersama sahabat mendirikan sholat ghaib untuknya. Hal inilah yang menjadi dalil untuk melaksanakan sholat ghaib.
Artinya: "Sungguh Nabi saw memberitakan kabar kematian Raja Najasyi di hari kewafatannya, lalu beliau bersama para sahabatnya keluar ke tempat shalat, membariskan sahabatnya dan bertakbir sebanyak empat kali (sholat ghaib)."
Ada pun, tata cara sholat ghaib sama dengan sholat jenazah, baik bacaannya maupun gerakannya, yaitu empat takbir tanpa rukuk dan sujud.
Baca Juga: Prediksi Skor dan Link Live Streming Argentina vs Arab Saudi di Piala Dunia 2022, Kick Off 17.00 WIB
1. Niat
Sholat ghaib diawali dengan mengucapkan atau membaca niat. Jika kesulitan dengan bahasa Arab, boleh dengan bahasa Indonesia atau bahasa daerah masing-masing.
2. Takbir Pertama
Setelah niat kemudian takbir pertama, kemudian dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah.
Baca Juga: Gubernur Edy Rahmayadi Bocorkan Kenaikan UMP Sumut 2023, Ini Besarannya
3. Takbir Kedua
Selesai membaca Al Fatihah dilanjutkan dengan takbir kedua. Setelah itu kemudian membaca shalawat atas nabi minimal shalawat pendek "Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad”.
4. Takbir Ketiga
Setelah takbir ketiga dilanjutkan dengan mendoakan jenazah. Adapun bacaan doanya sebagai berikut.
اللهم اغفر له وارحمه وعافه واعف عنه