MEDAN, AYOMEDAN.ID-- Tampilan Google Doodle hari ini tampak spesial dan berbeda dari biasanya.
Ternyata, Google Doodle hari ini untuk memperingati Hari Angklung Sedunia, 16 November 2022 lho.
Dari tampilan Google Doodle hari ini, tampak anak-anak sedang memainkan angklung.
Baca Juga: UMK Sumut 2023 Naik? Inilah Daftar Upah Minimum Kabupaten dan Kota di Sumatera Utara
Angklung adalah alat musik dari Jawa Barat yang terbuat dari bambu. Sejak 2010, alat musik ini sudah diakui dunia.
Jenis bambu yang biasa digunakan sebagai alat musik tersebut adalah bambu hitam (awi wulung) dan bambu ater (awi temen), yang jika mengering berwarna kuning keputihan.
Tiap nada dihasilkan dari bunyi tabung bambunya yang berbentuk bilah tiap ruas bambu dari ukuran kecil hingga besar.
Lalu, seperti apa sejarah atau asal usul angklung? Yuk simak ulasannya berikut ini:
Baca Juga: Resep Choco Pie dari Roti Tawar, Cukup Modal 2 Bahan Cocok Jadi Ide Jualan
Mengutip dari Wikipedia, angklung terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dari UNESCO sejak November 2010.
Angklung diciptakan dan dimainkan untuk memikat Dewi Sri turun ke bumi agar tanaman padi rakyat tumbuh subur.
Pasalnya, asal usul terciptanya musik bambu seperti angklung berdasar pada pandangan hidup masyarakat Sunda yang agraris dengan sumber kehidupan dari padi (paré) sebagai makanan pokoknya.
Hal ini melahirkan mitos kepercayaan terhadap Nyai Sri Pohaci sebagai lambang Dewi Padi pemberi kehidupan (hirup-hurip).
Baca Juga: Berapa Usia Ibu Negara Korea Selatan Madam Kim Keon-hee yang Bikin Warganet Gagal Fokus?