Dalam kadar sesekali, pujian seperti ini masih ok, terutama bagi mereka yang punya isu self esteem di area yang dipuji. Tapi, ketika sudah berulang-ulang atau meningkat intensitasnya, rupanya orang akan merasa dirinya hebat dan terlena.
Pujian berlebih pada hasil bisa menurunkan niat untuk bertumbuh
Ketika seseorang terlena, ia menjadi yakin bahwa semua kehebatan itu sudah menetap permanan pada dirinya, sehingga ia bisa terjebak untuk berhenti mengusahakan pertumbuhan. Apalagi jika pujain jenis itu masih terus ia terima.
Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Terbaru Berjudul 'Tetap Optimis Menghadapi Beragam Musibah'
Berikan pujian pada proses
Jenis pujian produktif adalah pujian pada proses. Contoh: “Aku kagum loh kamu berlatih 4 jam setiap hari”; “kamu hebat yam au disiplin mengorbankan waktu main untuk belajar” dan sebagainya.
Pujian pada proses malah mendorong keinginan bertumbuh
Ketika orang dipuji prosesnya, itu membuatnya bangga pada keputusannya (bukan pada hasilnya). Maka, ia akan lebih terdorong untuk terus mempertahankan keputusan terus berporses, atau malah meningkatkan upaya prosesnya.
Hati-hati pada para penjilat dan manipulator yang menggunakan pujian yang memanfaatkanmu
Tetaplah menjaga hati terhadap pujian (apapun jenisnya). Jangan gantungkan rasa berhargamu pada pujian manusia. Supaya kamu tidak mudah dimanipulasi oleh orang yang berniat buruk.
Baca Juga: ENEOS NXP, Oli Kualitas Jepang Hadir Perdana di IMOS 2022