AYOMEDAN.ID--Namanya manusia, senang kalau dipuji. Hati kita ini haus akan afirmasi betapa bernilai dan berharganya kita dan pujian adalah salah satu makanan untuk itu
Menurut Emotional Intellegence Specialist melalui akun Instagram @josuaiwanwahyudi. Jika kita tak waspada, pujian justru bisa merusak kita. Pujian kita untuk orang lain juga bisa memiliki efek kontra produktif
Baca Juga: 24 Quotes Hari Pahlawan Terbaik sangat Inspiratif, untuk Mengenang Peristiwa 10 November 1945
Itu sebabnya, tak ada salahnya belajar untuk memuji dengan lebih tepat. Tulus dan tepat, yaitu lebih kepada memuji proses, karena proseslah yang menunjukkan kualitas seseorang.
Lalu bagaimana cara memberikan pujian supaya tidak menimbulkan efek negatif? Simak penjelasan berikut yang dilansir dari akun Instagram @josuaiwanwahyudi.
Baca Juga: Renungan Kristen Hari Ini Kamis 3 November 2022, Ujian Adalah Berkat
Memang betul, pujian penting bagi kesehatan mental
Sudah banyak study yang menunjukkan bahwa apresiasi sangatlah berpengaruh terhadap perkembangan psikologi dan emosional seseorang. Jika orang dikritik tanpa pernah dipuji, dia akan tumbuh dengan banyak struggle emosional.
Namun, pujian yang tidak tepat bisa kontra produktif
Walau semua orang butuh apresiasi, namun rupanya ada jenis apresiasi yang malah bisa menjadi “racun” yang merusak pertumbuhan psikologi dan emosional seseorang.
Baca Juga: Renungan Katolik Hari Ini Kamis 03 November 2022, Domba yang Hilang
Jangan puji hasil pujilah proses
Kebanyakan orang, cenderung memuji sesuatu yang berupa hasil akhis. Contoh: “wah kam hebat jadi juara”; “kamu cantik sekali”; Hebat ya karir kamu luar biasa banget”
Pujian berlebih pada hasil, akan memiliki efek kontra produktif