Artinya: “Dari ‘Aisyah, ia ditanya bagaimana Rasulullah SAW ketika sendirian di rumah? Ia menjawab: ‘Beliau adalah manusia yang paling lembut dan manusia yang paling mulia, beliau seorang dari kaum laki-laki kalian, hanya saja beliau humoris nan banyak senyumnya.” (HR. Ahmad dalam Musnad Ahmad, dan Ibn Sa’id dalam al-Thabaqât al-Kubrâ)
Ketiga, hidup sederhana dan mengerjakan sendiri berbagai pekerjaan rumah tangga. Beliau sosok yang sangat sederhana; mengerjakan sendiri pekerjaan rumah tangga, menjahit pakaian dan menyambung sandal yang putus. Disebutkan dalam hadits:
عَنْ عَائِشَةَ أنَّها سُئِلَتْ: مَا كَانَ النَّبيُّﷺ يَعْمَلُ فِيْ بَيْتِهِ؟ قَالَتْ: كَانَ يَخيْطُ ثَوْبَهُ وَيخْصِفُ نَعْلَهُ وَيَعْمَلُ مَا يَعْمَلُ الرِّجَالُ فِيْ بُيُوْتِهِمْ.
Baca Juga: Sejarah Hari Santri Nasional dan Kaitannya dengan Resolusi Jihad 22 Oktober 1945
Artinya: “Dari Aisyah, bahwa ia ditanya: “Apa yang yang dilakukan Nabi SAW di rumahnya? Ia menjawab: “Beliau menjahid bajunya, menyambung sandalnya yang putus, dan mengerjakan pekerjaan yang dilakukan para suami di rumah-rumah mereka.” (HR Ibn Hibbân)
Keempat, suka menolang sesama. Beliau mengantarkan atau menyeberangkan seorang ibu hingga memenuhi kebutuhannya. Keenam, penuh kasih sayang (rahmah) pada umat. Beliau penuh kasih sayang pada umatnya. Diriwayatkan dari Anas bin Malik, dan Abu Sa’id al-Khudzri, bahwa Nabi SAW suatu ketika mendengar suara tangisan anak kecil, padahal beliau sedang shalat, maka beliau membaca surat yang pendek dan surat yang ringan, karena khawatir menyulitkan ibu anak tersebut. (HR al-Bukhari).
Diriwayatkan pula dari Malik bin Ruwaihits bahwa Nabi SAW adalah seorang yang sangat kasih sayang lagi lemah lembut (rahîman rafîqan); kami pernah tinggal bersama beliau selama dua puluh malam, kemudian beliau mengira kami sangat merindukan keluarga kami; lantas beliau menanyai kami perihal keluarga kami; kami pun memberitaukan kepada beliau mengenai kabar mereka. Lantas Nabi SAW berkata:
ارْجِعُوا إِلَى أَهْلِيكُمْ فَأَقِيمُوْا فِيْهِمْ وَعَلِّمُوهُمْ وَمُرُوْهُمْ
Baca Juga: Lirik Lagu Tak Tunggu Balimu, Duet Terbaru Denny Caknan dengan Happy Asmara
Artinya: “Kembalilah kalian kepada keluarga kalian, dan tinggallah bersama mereka, ajarilah mereka, dan perintahkan mereka (kepada kebaikan).” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kelima, penuh perhatian dan kepedulian sosial. Abȗ Ya’lâ dalam Musnadnya meriwayatkan sebuah hadits dari Anas r.a., dikutip juga dalam kitab Ihyâ’ ‘Ulȗmiddîn karya Imam al-Ghazali, dan al-Durr al-Mantsȗr karya Jalâluddin al-Suyȗthî:
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ إِذَا فَقَدَ الرَّجُلُ مِنْ إِخْوَانِهِ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ سَأَلَ عَنْهُ، فَإنْ كَانَ غَائِبًا دَعَا لَهُ، وَإِنْ كَانَ شَاهِدًا زَارَهُ، وَإِنْ كَانَ مَرِيْضًا عَادَهُ
Artinya “Rasulullah SAW ketika ada seseorang yang tidak tampak bersama saudara-saudaranya selama tiga hari, maka beliau menanyakan (keadaan)-nya; jika ia tidak hadir, maka beliau memanggilnya, jika ia hadir, maka beliau menghampirinya, dan jika ia sedang sakit, maka beliau menjenguknya.” (HR. Abu Ya’la).
Baca Juga: Hotman Paris Kecewa Lesti Kejora Cabut Laporan KDRT, Netizen Bilang Begini
Oleh karena itu dalam hadits sahih Nabi SAW mengajarkan kepedulian sosial: