AYOMEDAN.ID -- Bagaimana awal mula sejarah Maulid Nabi, yang selalu diperingati oleh umat Islam setiap tahun?
Setiap 12 Rabiul Awal, umat Islam selalu memperingati Maulid Nabi. Namun tidak sedikit yang belum tahu sejarah Maulid Nabi.
Ada yang meyakini bahwa dalam sejarah, Maulid Nabi tidak pernah dilakukan semasa Nabi Muhammad SAW masih hidup.
Baca Juga: 5 Bacaan Sholawat yang Bisa Dibaca saat Maulid Nabi, Arab Latin dan Terjemahannya
Selain itu, ada juga sebagian umat Islam yang tidak merayakan Maulid Nabi, sebab menurut mereka hal itu tidak dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW semasa hidupnya.
Terlepas dari berbagai perdebatan mengenai perayaan kelahiran Nabi Muhammad SAW atau Maulid Nabi, sebaiknya kita simak bagaimana sejarahnya.
Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW.
Melansir NU Online Jabar, dalam buku Sejarah Maulid Nabi (2015), yang dicatat oleh Ahmad Sauri dikatakan bahwa kebiasaan bangsa Arab dalam perayaan Maulid Nabi sudah dilakukan oleh masyarakat Muslim sejak tahun kedua hijriah.
Catatan tersebut merujuk pada Nuruddin Ali dalam kitabnya Wafa’ul Wafa bi Akhbar Darul Mustafa.
Bermula dari seorang bernama Khaizuran (170 H/786 M) yang tak lain ibu dari Amirul Mukminin Musa Al Hadi dan Al Rasyid.
Khaizuran datang ke Madinah dan memerintahkan penduduk mengadakan perayaan kelahiran Nabi Muhammad di Masjid Nabawi.
Setelah itu Khaizuran juga pergi ke Mekkah dan melakukan hal yang sama. Namun ia memerintahkan penduduk kota tersebut untuk merayakan Maulid Nabi di rumah-rumah mereka.
Baca Juga: 5 Alasan Maulid Nabi Penting Diperingati Menurut Ulama
Khaizuran merupakan sosok berpengaruh selama masa pemerintahan tiga khalifah Dinasti Abbasiyah.